komunikasulut.com – Tahapan Musyawarah Provinsi (Musprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Utara telah dimulai pada Selasa (15/3/2022).
Ini dibuka dengan proses pendaftaran bakal calon Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Sulut, untuk periode 2022-2026. Tempatnya di Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Manado.
Salah satu sosok yang telah mengajukan diri adalah dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut itu didampingi anggota dewan lain saat mendaftar.
Di antaranya adalah Melky Pangemanan, Careig Runtu, dan Braien Waworuntu. Ia juga ditemani jajaran pengurus kota Pertina Manado, Pertina Minahasa, dan dari unsur pelatih serta wasit Pertina Sulut.
Panitia dibuat kaget dan antusias dengan kandidat yang mendaftar. Apalagi ada legislator nomor satu di Sulut, yang ingin memberi diri untuk memajukan khazanah tinju Nyiur Melambai.
Namun begitu, pendaftaran tidak hanya diperuntukan bagi tokoh-tokoh ternama saja. Semua pihak yang memiliki motivasi dan kerinduan untuk memajukan Pertina Sulut, mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersaing secara sehat menjadi pemimpin organisasi ini.
“Pendaftaran kami buka bagi siapa saja yang mau dan bersedia untuk mendaftar sebagai calon Ketua Pertina Sulawesi Utara. Pendaftaran kami buka sampai hari Rabu, 16 Maret 2022. Lokasi pendaftaran di Sekretariat KONI Manado,” terang Maikel Lukas selaku salah satu panitia Musprov Pertina Sulut.
Beberapa syarat utama pendaftaran turut dijabarkan Sekretaris Panitia Musprov Pertina Sulut, Marvil Budiman.
“Yang mau mendaftarkan disi sebagai calon Ketua Pertina Sulawesi Utara, minimal mendapatkan dukungan 50 plus satu (50+1, red) dari pemilik hak suara. Mereka adalah pengurus kota dan kabupaten Pertina yang aktif di Sulut,” bebernya.
“Mereka juga wajib memaparkan visi dan misi serta beberapa syarat yang telah kami edarkan,” tandas Marvil.
Selain Maikel dan Marvil, Panitia Musprov Pertina Sulut diketuai oleh Bonyx Saweho, yang merupakan Veteran Petinju Nasional di Nusantara.
Oleh: Rezky Kumaat