komunikasulut.com – Masyarakat Manado yang mulai menyepelekan protokol kesehatan, nampaknya harus berpikir dua kali untuk itu.
Pasalnya, semakin hari varian virus semakin beragam dan mematikan. Jenjang usia yang bisa terjangkit juga sudah tidak ada batasan. Baik balita hingga kaum lanjut usia memiliki potensi yang sama.
Virus sendiri tidak memandang kasta dan golongan warga untuk dijangkiti. Ini seperti yang dialami beberapa lurah di Manado.
Mereka dinyatakan reaktif Covid-19 saat akan mengikuti Rapat Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di aula serbaguna Kantor Walikota Manado, Senin (14/2/2022).
Setelah memperoleh hasil swab dari petugas kesehatan, para lurah langsung diarahkan kembali ke kediaman masing-masing. Ini mencegah kemungkinan terburuk, bahwa mereka akan menularkan virus ke peserta kegiatan yang lain.
Namun begitu, Andrei Angouw selaku Walikota Manado menyikapi hal ini dengan tenang dan solutif. “Yang positif silahkan isolasi mandiri dulu,” ucapnya kepada awak media di penghujung kegiatan.
Tindakan Pemkot Manado terhadap pertambahan kasus ini tetap sama, yakni mendorong percepatan vaksinasi di masyarakat. Sehingga, sekalipun ada yang positif Covid-19, dampaknya tidak mematikan.
“Semua kegiatan tetap jalan terus. Yang penting harus vaksinasi,” tandas orang nomor satu di Kota Tinutuan tersebut.
Awak media masih menelusuri identitas lurah yang reaktif Covid-19. Informasi ini sendiri diperoleh dari salah satu Pejabat Asisten Pemkot Manado, yang tidak bisa menyebutkan secara spesifik identitas lurah tersebut. (Red)