komunikasulut.com – Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) melalui Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan SH menghadiri Musyawarah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023, di Hotel Four Points Manado, Selasa (19/4/2022).
Upaya Pemkot Kotamobagu sejak 2 tahun lalu ternyata membuahkan hasil maksimal. Pasalnya, Pemkot pada tahun 2020 telah menargetkan Bersih Indah Sanitasi Aman melalui Kota Bisa Award Kotamobagu di tingkat Desa dan Kelurahan daerah setempat.
Hasil perjuangan panjang ini dapat dibuktikan Selasa 19 April 2022, Pemkot menerima penghargaan Sanitasi Aman peringkat pertama tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Penghargaan ini diterima oleh Wakil WaliKota Nayodo Koerniawan SH, mewakili Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) se-Sulut.
Diketahui, Dalam Musrenbang, ada beberapa hal disikapi pemerintah daerah terkait diantaranya target pusat yang ditetapkan untuk Sulawesi Utara. Target pertumbuhan ekonomi 5-5,7%, angka kemiskinan 5,9%, tingkat pengangguran terbuka 6-6,5 % dan gini ratio 0,355 serta indeks Pembangunan Manusia berada di angka 74.
Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE menjelaskan, untuk tercapainya target-target tersebut diperlukan kerja keras. Kuncinya ada pada kita, bukan hal yang main-main baik pemerintah maupun masyarakat termasuk regulasi dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kotamobagu Adnan Masinae menjelaskan, penghargaan tersebut setelah melalui penilaian tim juri dari Pemprov Sulut, akademisi dan profesional.
“Adapun kriterianya yakni pengelolaan drainase pemukiman, pengelolaan buangan tinja atau BAB, yang memiliki septic tank permanen, buangan limbah yang terkelola baik, pengelolaan limbah persampahan, kualitas air, kualitas udara dan perumahan tanpa kumuh,” ujarnya
Adnan mengatakan, atas penghargaan itu, kita dianggap terbaik tetapi belum tentu sempurna. Artinya, masih banyak kekurangan yang diperbaiki.
“Oleh karena itu, adanya partisipasi masyarakat untuk membantu pemerintah memperbaiki sanitasi.
Saya berharap masyarakat agar membantu Pemerintah memperbaiki sanitasi. Minimal kalau membangun rumah baru harus ada septic tank dan untuk air limbah langsung dibuang ke saluran-saluran air,” ungkapnya.
Peliput: Vicky Tegela