komunikasulut.com – Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Andi Silangen membantah jika dirinya melakukan intervensi terhadap hasil seleksi Komisi Infomasi Provinsi (KIP) yang telah tuntas dilaksanakan oleh Komisi I bidang Pemerintahan dan Hukum.
“Tidak ada intervensi, 15 orang punya kemampuan yang sama. Lima orang sudah ada, itu yang terbaik. Sudah mewakili keterwakilan etnis,” tegas Silangen saat diwawancara wartawan di ruang kerjanya, di lantai III Kantor DPRD Sulut, Rabu (8/3/2023).
Silangen juga menegaskan bahwa seleksi calon anggota KIP sudah berjalan semestinya sesuai dengan aturan yang ada. Sebelumnya, mantan Ketua Komisi I DPRD Sulut periode 2009-2014, John Dumais angkat bicara soal proses seleksi KIP yang dikabarkan mendapat intervensi dari pimpinan DPRD.
Dirinya mengaku sudah mendapat informasi bahwa proses seleksi baik administrasi di Tim Seleksi maupun Fit and Proper Test di Komisi I sudah berjalan baik dan transparan serta sesuai mekanisme.
“Anehnya, justru di saat berada di meja ketua DPRD, hasil FPT oleh komisi I dikebiri dan dirombak. Harusnya tak perlu diutak-atik lagi. Ini sangat berbahaya, padahal komisi I sudah bekerja maksimal dalam melakukan FPT terhadap calon anggota KIP Sulut,” ungkapnya, Jumat (3/3/2023) pekan lalu.
Dumais yang juga Ketua Kostrad (K’omando O’lly S’teven T’eman R’elawan A’man D’amai) ikut menyesalkan sikap Komisi I yang hanya diam.
“Tapi saya sesalkan juga, harusnya Komisi I punya pendirian dan tolak apabila ada intervensi terlalu dalam. Sebaiknya mari kita semua bergandeng tangan untuk memajukan Sulut, karena kerja keras dan cerdas Olly-Steven sementara berbuah, menghasilkan buat untuk Sulut,” sebutnya. (*)