komunikasulut.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Utara merefleksikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lewat giat Penguatan Kelembagaan antara Bawaslu dan Mitra Kerja, Jumat (20/9/2025).
Giat ini menjadi momentum Bawaslu Sulut untuk kembali mengevaluasi dan memproyeksikan kerja-kerja pengawasan Pemilu kedepannya.
“Sudah cukup lama kami belum melaksanakan kegiatan setelah relaksasi, makanya di momen ini kita akan merefleksikan tugas-tugas Bawaslu yang lalu dan yang akan datang. Karena memang kita juga sedang dalam proses perubahan Undang-Undang Pemilu,” jelas Erwin Sumampouw, S.P, M.AP, selaku Komisioner Bawaslu Sulut.
Dalam menerawang kerja-kerja pengawasan Pemilu kedepannya, Bawaslu melibatkan perwakilan elemen masyarakat. Sehingga langkah-langkah kedepan menjadi strategis dan sesuai marwah demokrasi.
“Mari kita evaluasi dan lihat kedepannya, bagaimana peta demokrasi kita. Apakah kita Bawaslu sebagai sebuah lembaga masih diperlukan atau tidak. Apakah akan merubah nama dan sebagainya. Itu yang perlu kita bahas dan mohon masukannya,” lanjut Erwin.
“Kami juga ingin minta masukan ke masyarakat, pegiat Pemilu, dan akademisi terkait rencana jangka menengah Bawaslu” tambah Koordinator Divisi Sumber Daya Masyarakat, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan Bawaslu Sulut itu.
Bawaslu Sulut tidak sendiri dalam penyelenggaran giat refleksi. Mereka serentak menggelar kegiatan ini bersama Bawaslu seluruh provinsi di Indonesia.
Bawaslu Sulut menghadirkan dua pemateri yang menjadi fondasi kegiatan. Mereka terdiri dari Dr. Ferry Liando, Dr. Yudhi Dien, dan Dr. Irene Tangkawaro.
Di kesempatan itu Dr. Ferry mengulas sejarah dan perkembangan Bawaslu dari masa ke masa. Ini termasuk lingkup kerja sampai saat ini.
Kemudian Dr. Yudhi membahas penguatan kelembagaan Bawaslu bersama stakeholder dan mitra kerja di periode Pemilu mendatang.
Sedangkan Dr. Irene menutup materi dengan peran perguruan tinggi terhadap kerja-kerja pengawasan Pemilu Bawaslu, dan tantangan Pemilu di era digital.
Peliput: Rezky Kumaat







