komunikasulut.com – Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, menerima kunjungan Yayasan Kasih Yang Utama (YKYU) di Wisma Negara Bumi Beringin, Senin (8/9/2025). Dalam audiensi tersebut, Gubernur didampingi Asisten I, Kepala Dinas P3AD, dan Kepala Dinas Pendidikan.
Sejak berdiri dan aktif beroperasi pada 2012, YKYU telah menjadi mitra penting Pemprov Sulut dalam upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kerja sama yang terjalin meliputi edukasi pencegahan, pemantauan jalur transit, hingga pendampingan korban, mulai dari layanan kesehatan, psikososial, bantuan hukum, hingga pemberdayaan sosial dan ekonomi.
Founder YKYU, Mr. Mike Merser, menyampaikan penghargaan atas dukungan pemerintah daerah yang konsisten. “Terima kasih khusus kepada Bapak Gubernur yang terus membuka ruang kolaborasi dan memberi dukungan nyata,” ujarnya, didampingi Direktur Eksekutif Winda Winowatan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Yulius menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus berdiri di sisi lembaga sosial yang berkontribusi nyata bagi masyarakat. “YKYU adalah mitra yang menghadirkan manfaat langsung. Perlawanan terhadap perdagangan manusia bukan hanya tugas pemerintah, tetapi panggilan moral kita semua,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya dunia pendidikan sebagai garda terdepan dalam pencegahan. “Para guru memiliki posisi vital sebagai penjaga masa depan generasi. Edukasi mengenai bahaya TPPO harus dimulai sejak dini,” katanya.
Gubernur menambahkan bahwa strategi preventif perlu diperkuat secara menyeluruh, mulai dari identifikasi akar masalah, penyebaran pemahaman yang luas, hingga peningkatan kesadaran generasi muda. “Kesadaran kaum muda adalah kunci untuk memutus rantai perdagangan manusia di Sulawesi Utara,” jelasnya.
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud komitmen bersama. Pemprov Sulut dan YKYU bertekad melangkah seiring, seperti dua sayap yang membawa daerah menuju masa depan yang lebih aman, adil, dan manusiawi. Dengan sinergi yang semakin solid, Sulawesi Utara diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam pencegahan dan penanganan korban TPPO.
Oleh: Yeremia Turangan