Perayaan HUT Sulut ke-61 di DPRD Sulut Representasikan Keberagaman, Toleransi dan Kerukunan

komuikasulut.com – Hari ulang tahun Provinsi Sulawesi Utara ke 61 dirayakan dengan meriah di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut. Ini dirangkaikan dalam Rapat Paripurna Istimewa di Gedung Cengkeh, Selasa (23/9/2025).

Selain meriah, perayaan HUT Sulut kali ini merepresentasikan nilai keberagaman, toleransi, dan kerukunan di Bumi Nyiur Melambai. Ini ditunjukan lewat dekorasi, dresscode, dan konsep acara yang disajikan.

Paripurna dipimpin dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, selaku Ketua DPRD Sulut, dengan didampingi jajaran Wakil Ketua Dewan dan 45 Legislator yang ada.

Di kesempatan itu, Silangen mengatakan sejak awal kemerdekaan, Sulut senantiasa mengambil bagian dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia. Dari gagasan visioner DR. G. S. S. J. SAM Ratulangi, dengan falsafah “Si Tou Timou Tumou Tou” manusia hidup untuk memanusiakan sesama”.

Hingga peran monumental MR. A. A. Maramis dalam perumusan UUD 1945, serta jasa besar Arnold Mononutu dalam memperjuangkan martabat bangsa, daerah ini telah memberikan kontribusi nyata di dalam pembentukan jati diri nasional, dalam penguatan demokrasi, pengembangan pendidikan dan pemajuan kebudayaan.

Memasuki era baru, tantangan yang dihadapi semakin kompleks. Globalisasi, digitalisasi dan dinamika pembangunan menuntut setiap daerah bergerak cepat, berinovasi serta menjaga semangat kolektivitas. “Sulut tidak hanya terpanggil untuk mengenang para pendahulu. Tetapi juga dituntut untuk melanjutkan perjuangan dengan karya nyata,”ungkap Silangen.

Ketua DPRD Sulut Fransiscus A Silangen juga menegaskan, dibawa kepemimpinan Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus bersama Wakil Gubernur Victor Mailangkay Provinsi Sulut terus menorehkan kemajuan melalui transformasi pelayanan publik, sinergi pembangunan lintas sektor, penguatan ekonomi kerakyatan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah perhatian khusus pada sektor kesehatan dan gizi masyarakat. Melalui program strategis seperti makanan bergizi gratis (MBG), pemerintah provinsi tidak hanya memastikan pemenuhan gizi anak dan percepatan penurunan stunting, tetapi juga nenggerakkan perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM dalam rantai pasok pangan sehat,” jelas Silangen, sambil mengakui program ini sekaligus menjadi gerakan sosial yang memperkuat fondasi generasi masa depan Sulut agar lebih sehat, cerdas dan berdaya saing.

“Komitmen ini memperoleh pengakuan nasional dengan diraihnya apresiasi daerah peduli kesehatan dan pemenuhan gizi anak dari Kompas TV. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas keseriusan pemerintah provinsi dalam memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya melalui pemenuhan gizi anak dan percepatan penurunan angka stunting.Keberhasilan ini mencerminkan sinergi yang solid antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, sehingga tercipta generasi Sulut yang sehat cerdas dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,”ujar Silangen.

Silangen juga menyatakan di usia ke 61 Provinsi Sulut dihadapkan pada tantangan baru sekaligus peluang besar yang menuntut kerja nyata dan kesungguhan bersama.

Selain didampingi jajaran Legislator, Ketua Dewan juga didampingi Gubernur Sulut, Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay.

Gubernur Sulut menyampaikan optimismenya akan Sulawesi Utara yang semakin sejahtera. Hal ini didukung oleh tren pertumbuhan ekonomi yang terus naik hingga mencapai 5,64% pada triwulan kedua tahun 2025.

“Tujuh bulan sudah saya memimpin Sulawesi Utara bersama Pak Viktor, dan tentunya didampingi ibu-ibu kita, Ketua Tim Penggerak PKK dan wakil. Kita bersyukur di 7 bulan kepemimpinan kami, di hari ulang tahun Provinsi Sulawesi Utara ke-61, banyak prestasi yang ditunjukkan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya.

“Visi misi kami, yakin dan percaya bersama-sama dengan komponen lainnya dapat tercapai dengan baik. Kita memiliki kekayaan alam, baik di laut maupun di darat, dan tentunya ini di RPJMD kami sudah kita olah. Ini 7 bulan kita kerjakan dengan baik dan itu akan menjadi pedoman kami bekerja 5 tahun ke depan,” tambah Yulius.

Sulawesi Utara dikenal dengan kekayaan hasil alamnya di sektor pertambangan, kelautan, pertanian, dan pariwisata. Selain itu, masyarakatnya yang dikenal dengan julukan “The Smiling People” serta toleransi umat beragama yang kuat menjadikan provinsi ini sebagai daerah yang nyaman bagi wisatawan dan investor. (Advertorial)

Pos terkait