Rektor Minta Mahasiswa KKT-139 Unsrat Beri yang Terbaik di Masyarakat

komunikasulut.com – Ratusan Mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Angkatan 139 Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dilepas di Gedung Auditorium, Senin (22/7/2024).

Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng, IPU, ASEAN Eng. menjelaskan bahwa KKT adalah pengabdian kepada masyarakat dan wajib diikuti sebelum menyandang gelar akademik kesarjanaan.

“KKT adalah tugas Tri Dharma dalam bentuk kuliah pengabdian kepada masyarakat yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program sarjana, sebelum mereka menyandang gelar akademik kesarjanaan,” jelasnya.

Ia berpesan agar tiap mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dengan mengerahkan segala kemampuan untuk merancang dan menjalankan program.

“Kepada mahasiswa, saya ingin berpesan agar dapat memanfaatkan kesempatan ber-KKT sebagai sarana untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi kalian,” pesan Sompie.

Ia juga menambahkan, “Kerahkan segala kemampuan terbaik kalian dalam merancang dan menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.”

Koordinator P3KKNT, Dr. Ir. Rignolda Djamaludin, M.Sc menyampaikan bahwa KKT kali ini tidak lagi dilakukan dengan kehadiran fisik melainkan pengetahuan.

“UNSRAT tidak lagi merespon kehadiran mahasiswa di lapangan dengan fisik, tetapi lebih banyak menggunakan pengetahuan mereka, bekal mereka selama ada di kampus,” ujarnya.

Rignolda menegaskan bahwa mahasiswa KKT tidak lagi kerja fisik, melainkan mengimplementasikan pengetahuan dan hard skill.

“Mahasiswa tidak hadir di lapangan untuk urusan kayak dulu, ada bantu bikin jembatan, pembangunan, tidak. Saya kira itu tidak untuk mahasiswa, mahasiswa tidak membawa duit di lapangan,” jelasnya.

Tambahnya, “Agar pengetahuan-pengetahuan, hard skill mereka yang harus digunakan di masyarakat.”

Ia menegaskan bahwa mahasiswa KKT (tematik) dibekali untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menilai.

“Bukan mahasiswa melaksanakan infrastruktur, kebetulan PUPR punya projek yang sudah dijalankan di 10 desa. Maka itu yang kemudian mahasiswa dibekali dengan PUPR untuk membantu PUPR menilai,” tegasnya.

Diketahui ada 571 mahasiswa reguler, 47 mahasiswa khusus, 15 Dosen Pembimbing Lapangan, dan 6 Dosen Pengawas Lapangan yang mengikuti KKT 139 selama 23 hari terhitung mulai 22 Juli 2024. (*)

Pos terkait