komunikasulut.com – Sektor Insfrastruktur, Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, dan Pertanian mendominasi permasalahan yang dirasakan masyarakat Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Utara Provinsi Sulawesi Utara.
Persoalan-persoalan tersebut berhasil dirangkum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut Dapil Nusa Utara, lewat kegiatan Reses yang berlangsung 15-22 Maret 2025.
Ini sebagamiana diperolah Ketua DPRD Sulut, dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, saat turun langsung di beberapa Desa di Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud.
“Di Desa Essang warga menyuarakan beberapa aspirasi yang diharapkan dapat perhatian pemerintah pusat. Mereka menuntut Balai Jalan terkait jembatan penghubung dari Desa Essang ke Desa Lalue, karena jalan tersebut adalah jalan Nasional. Kemudian dilanjutkan dengan Talud penahan pantai desa yang perlu perhatian khusus,” jabarnya.
“Di desa Lalue mereka meminta pengadaan Irigasi Lumbung Beras yang masih mandak agar segera ditindaklanjuti. Soal air bersih dan pengadaan air bor juga disisipkan masyarakat,” lanjut Silangen.
Lanjut ke bidang kesehatan, warga meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulut agar ketersediaan obat-obatan di rumah sakit yang ada di Talaud. Sementara untuk nelayan, mereka mohon perhatian agar ada bantuan terkait kebutuhan hidup keluarga.
Berpindah ke Desa Bulude, “Masyarakat yang mayoritas adalah petani satu suara memohon bantuan pubuk dan bibit untuk membantu Kelompok Usaha Bersama (Kube) disana. Kalau bisa ini disertai dengan bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah,” tutup Ketua Dewan.
Selain Silangen, Legislator DPRD Sulut Dapil Nusa Utara yang lain juga berbagi peran menjangkau wilayah-wilayah yang dinilai masih banyak PR pembangunan.
Salah satunya dilakukan Srikandi Partai Golkar, Vionita Kuera yang turun ke sekolah-sekolah di Kabupaten Sangihe.
“Yang menjadi sasaran saya ialah sektor Pendidikan di Kabupaten Sangihe,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut tersebut.
Sementara itu, Norman Luntungan melakukan Reses di empat lokasi berbeda di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sangihe). Disana ia menerima keluhan dari kalangan masyarakat yang berprofesi sebagai petani Pala.
“Petani mengeluhkan harga jual pala yang masih rendah. Sehingga pendapatan mereka tidak mencukupi untuk biaya perawatan tanaman maupun kebutuhan sehari-hari,” ungkap Legislator dari Partai Perindo itu.
“Harga pala saat ini memang stabil, tetapi pendapatan kami dari hasil jual pala tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi biaya perawatan tanaman,” tandasnya.
Anggota DPRD Sulut Dapil Nusa Utara sendiri terdiri dari dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, Vionita Kuera, Norman Luntungan, Tony Supit, dan Ronald Sampel. (Adv)