Anak-anak Binaan Dinding Manado Diajarkan Lima Panca Sada di Summer Camp

komunikasulut.com – selain pembelajaran aku kreatif, anak-anak binaan Komunitas Dinding Manado juga diajarkan tentang aku beriman pada kegiatan Summer Camp 2023, Asrama Kiban Paniki Manado, Jumat (2/6/2023).

Aku beriman itu, Kata Pemateri Gesje Sirap, pengajarannya tentang gerakkan 5 panca sadar. “Sadar ketuhanan, dimana setiap kita harus menyadari perbedaan satu dengan yang lainnya, terutama pada kepercayaan iman. Di negara Indonesia memiliki 6 agama yang diakui yakni Islam, Kristen protestan, katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu,” ungkapnya.

“Kepercayaan inilah membuat kita yang berbeda-beda budaya menjadi satu kesatuan dalam Indonesia. Kakak mentor dari anak-anak diminta untuk membuat gambar, kegiatan hingga peragaan maksimal 3 menit yang semenarik mungkin untuk menjelaskan mengenai konsep ini bersama anak-anak,” tuturnya.

Begitupun dengan sadar institusi, dalam masyarakat besar tentu ada yang namanya bernegara di Bumi yang kita pijak yaitu Indonesia, sebuah negara yang memiliki norma, simbol, nilai, dan tujuan yang dimana setiap warga negaranya wajib mengikuti aturan yang ada. Contohnya UU 1945, peraturan di jalan raya, aturan dalam berprilaku, dan sanksi yang ditetapkan. “Setiap kakak mentor diminta untuk membuat gambar, kegiatan dan peragaan. Begitupun dengan tema sadar ekonomi, sadar lingkungan, dan sadar IPTEK,” ucapnya.

“Tujuan dari materi ini, agar peserta dapat memahami dan melakukan suatu praktek sesuai dengan 5 panca sadar dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Sekiranya, tambah Sirap, anak-anak dapat mengubah perilaku mereka sendiri dari yang baik menuju lebih baik lagi, sesuai yang diajarkan pada 5 panca sadar.

Melihat hal itu, ketua komunitas Dinding Manado Victor Ohoiwutun kepada awak media, minggu (04/06/2023 ) menjelaskan, bahwa pembelajaran aku beriman ini terlihat mengena kepada anak-anak, dan metodenya sangat baik, dimana setiap peserta diajarkan untuk menyusun sebuah gambar sesuai dengan tema yang diberikan, serta mempresentasikan apa yang telah tersusun.

“Setiap anak terlihat dalam proses kerjasama, kemampuan dalam mengambil keputusan, dan keberanian. Intinya, pembelajaran aku beriman ini mengena kepada anak-anak. Saya berharap anak-anak juga bisa memahami 5 panca sadar ini dalam prakteknya,” pungkasnya. (*)