komunikasulut.com – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara diobrak-abrik pengunjuk rasa yang mengatasnamakan “Sulut Bergerak,” Kamis (20/3/2025).
Unjuk rasa sendiri beragendakan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004, tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang telah disahkan oleh DPR RI pagi tadi.
Kerusakan terparah terjadi di area lobby utama, kemudian diikuti pintu masuk dari basement, kaca bagian Keuangan, dan tangga depan kantor menuju lantai dua.
“Kronologisnya yang jelas, setelah selesai berorasi di luar kantor, mereka masuk dan mencoba menerobos kantor lewat tangga depan menuju lantai dua,” buka Sekretaris DPRD Sulut, Niklas Silangen.
“Tapi karena dihadang aparat keamanan dan staf, mereka berpencar dan lolos masuk lewat basement kantor hingga mendiami lobby utama,” tambahnya.
Jumlah personil keamanan yang sedikit pada saat itu, tidak mampu membendung massa yang berkisar hampir 50 orang.
“Memang saat itu personil yang berjaga di kantor cuma sedikit. Lalu kemudian ditambahkan,” lanjut Sekwan Silangen.
Setelah setengah jam lebih menduduki lobby DPRD Sulut, mereka kemudian beranjak ke tangga depan kantor.
Situasi demo mulai terkendali usai penambahan personil dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulut, yang kemudian membubarkan massa menjelang pukul 18.00 WITA.
Fasilitas DPRD Sulut yang dirusak berupa kaca, jendela, meja, pintu, pot bunga, gagang tangga, tempat sampah dan alat-alat elektronik yang ada. Ini termasuk mencoret dinding-dinding kantor dan membakar kursi resepsionis.
Tindakan ini disinyalir merupakan imbas dari tidak diizinkannya massa untuk masuk dan menyampaikan aspirasi ke dalam kantor. Apalagi kantor DPRD Sulut memang sedang sepi, karena seluruh anggota dewan sedang turun ke masyarakat untuk melakukan Reses selama sepekan.
Peliput: Rezky Kumaat
