komunikasulut.com – Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga saat ini terus memperhatikan kesehatan masyarakat, jika adanya penyakit yang mengakibatkan timbulnya gejala-gejala sehingga dapat mengakibatkan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah Kotamobagu.
Sepertinya halnya, dalam pelayanan pemberantasan penyakit Demam Berdarah atau DBD beberapa bulan lalu. Kepala Dinkes melalui Kepala Bidang Kesmas D2P Dinkes Kotamobagu Linda Wati Hasan menjelaskan, mengimbau Kembali agar masyarakat kotamobagu menjaga kebersihan, jangan hanya bergantung kepada Fogging untuk mengatasi kasus demam berdarah (DBD).
“Selain fogging yang dilakukan kita juga harus menjaga kebersihan rumah untuk mengatasi virus DBD,”ujarnya, Selasa (4/9/22).
Linda mengatakan, karena Fogging itu, memutus rantai penularan Demam Berdarah dengan melemahkan nyamuk dewasa bukan untuk membunuh jentik nyamuk. “Maka Kita harus melihat tempat-tempat yang biasanya menjadi perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk, seperti di toilet, di selah rumah, kemudian di setiap genangan air yang ada di halaman rumah,”terangnya.
Lanjutnya, angka DBD di Kota Kotamobagu di tahun 2021 hanya 68 kasus, pada tahun 2022 ini meningkat mencapai angka 112 kasus, dan paling banyak berada pada bulan Agustus di tahun 2022 dan hingga saat ini Alhamdulillah belum ada kasus DBD yang masuk.
“Fogging itu solusi terakhir sebelum Fogging kita harus melakukan (PSN) pemberantasan sarang nyamuk. Percuma di fogging kalau kebersihan tidak dijaga karena jentik juga bisa menjadi nyamuk demam berdara,”ungkapnya.
Peliput: Vicky Tegela