komunikasulut.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado, Ferley Kaparang mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama KPU se Sulawesi Utara, Selasa (8/8/2023).
Rakor membahas persiapan dan pengelolaan logistik, serta potensi kerawanan distribusi logistik dalam tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Intinya kita saling berkoordinasi antara KPU Kabupaten Kota dan Provinsi. Kita juga masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis, red) terkait apa yang dibutuhkan dalam pendistribusian kedepannya,” jelas Ferley kepada Komunika Sulut.
Salah satu hambatan yang disoroti KPU Manado, yakni keterlambatan penyaluran kotak suara dan surat suara yang berpotensi kembali terjadi di Kota Tinutuan. Ini berkaca dari Pemilu 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
“Kalau berkaca dari Pemilu sebelumnya, salah satu yang harus dievaluasi adalah keterlambatan logistik. Dimana keterlambatan ini datang dari penyedia jasa yang menyalurkan logistik di Kota Manado paling terakhir,” ungkap Ferley.
“Mungkin pemikiran mereka bahwa Manado adalah pusat kota, sehingga gampang disalurkan. Jadi diutamakan dulu wilayah kepulauan. Padahal Manado yang paling banyak Caleg dengan jumlah TPS hingga 1.741 titik. Sebenarnya pendistribusian tidak boleh sekedar melihat jarak, tapi banyaknya kebutuhan logistik dari suatu daerah,” tandas Koordinator Divisi Keuangan, Umum, Logistik, dan Rumah Tangga tersebut.
Hal inipun telah dikoordinasikan Ferley dalam Rakor. “Setelah menginventasir semua masalah dan skema solusinya, akhirnya sudah ada jalan keluar dari KPU Provinsi,” tandasnya.
Rakor diikuti KPU Kabupaten Kota wilayah daratan, sedangkan wilayah kepulauan seperti Sangihe, Talaud, dan Sitaro berpartisipasi lewat aplikasi Zoom.
Rakor dibuka langsung oleh Ketua KPU Sulut, Kenli Poluan dan dipimpin oleh jajaran Komisioner KPU Sulut seperti Lanny Ointu serta Awaludin Umbola.
Oleh: Rezky Kumaat