komunikasulut.com – Jangan Kuatir, Tuhan Yesus Memelihara Hidupmu, itulah tema dari pembacaan Alkitab Lukas: 12: 22-34 bagi jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Minggu (15/1/2022).
Pdt. Novranky S.H. Oroh, pada khotbah-nya subuh pagi tadi, di jemaat GMIM Viadolorosa Kairagi II, mengatakan saat ini manusia lebih berfokus pada media sosial, daripada Firman. “Fokus kita ke hal-hak yang belum pasti,” ungkapnya.
“Kuatir bahasa besarnya adalah takut, gelisa dan cemas. Di mana seseorang memikirkan sesuatu hal yang terjadi atau tidak dalam kehidupannya,” ujarnya.
Menurut Oroh, dalam firman Tuhan di pagi hari, ditegaskan jangan Kuatir dan takut. “Jangan pula cemas, karena kekuatiran mu menghambat kita semua dalam meraih massa depan,” terangnya.
“Kekuatiran hadir karena kurang kepercayaan dan keimanan kita. kualitas kita kurang baik, karena kita kurang mengakui kemahakuasaan Tuhan,” ucapnya.
Ia menambahkan, jika dirinya dan jemaat hari ini hadir dan mendapatkan berkat, itu bukan karena kekuatan manusia saja, melainkan Tuhan. Itulah, misteri ilahi.
“Misteri ilahi itu hadir, ketika hati dan pikiran kita menyatu. Jangan sampai pikiran lain, hati juga lain,” pinta Oroh kepada Jemaat GMIM Viadolorosa Kairagi II yang saat itu hadir pada peribadatan subuh pagi.
Lanjutnya, pada kondisi apapun mohonlah kepada Tuhan jangan kuatir dan takut, karena banyak yang Tuhan ijinkan kepada manusia. Namun, sering kali manusia lupa, di mana lebih menguatirkan hal-hal lahiriah atau jasmani saja.
“Kita hanya memikirkan mau makan apa hari ini, esoknya juga mau makan apa. Kemudian, mau pakai pakaian apa. Yang dimaksud Tuhan, bukan soal makanan dan pakaian, melainkan bagaimana hidup kita dengan Tuhan harus berkualitas,” imbuhnya.
Jemaat harus mencerminkan dampak yang baik kepada sesama, seperti yang dilakukan oleh Tuhan kepada Manusia. “Ada 3 hal penting, mengapa kita tidak boleh kuatir.”
“Kita harus mengerti dan menyadari hidup lahiriah bukan yang terutama. Kehidupan di dunia ini hanya sementara, yang utama adalah hidup yang kekal,” cetusnya.
Tuhan mau adalah kualitas dan keimanan manusia akan dirinya. Bagaimana, jemaat menyenangkan hati Tuhan. Mari mengutamakan kehidupan yang kekal, yang namanya hidup bersama Tuhan.
“Tuhan tidak mau kita menjadi orang peminta-minta. Ada orang yang diberikan berkat, tetapi tidak mau bersyukur, adapula yang diberikan dan terus mengagungkan Tuhan dan mengucap syukur setiap saat,” kata Oroh sambil tersenyum.
Kata dia, melanjutkan khotbahnya, jalan hidup manusia tidak akan bertambah, jika menjalani kehidupannya dengan kekuatiran. “Jika kita kuatir, hidup kita akan tetap seperti itu saja. Justru kekuatiran itu menyebabkan kita stres. Stres itu menyebabkan penyakit, karena kuatir yang berlebihan,” sahutnya sembari menyebut kuatir adalah hal yang memperpendek umur.
“Ketiga, mengapa kita tidak bisa kuatir, karena hidup ada dalam tanggungjawab Tuhan. Ia menciptakan kita. Hidup saya dan saudara ada dalam tanggungjawab Tuhan, mari senangkan Tuhan terlebih dahulu,” tambahnya.
“Tuhanlah yang memelihara dan memikirkan kita, karena kita adalah bentukannya. Mari andalkan Tuhan dalam kehidupan kita semua, dan carilah hikmatnya didalam keseharian kita,” pungkasnya. (*)