Kepsek MTS Negeri 1 Kotamobagu Klarifikasi Kematian Siswanya yang Dianiaya

komunikasulut.com – Dugaan Penganiyaan yang dilakukan 9 orang Siswa MTS Negeri 1 Kotamobagu, tentunya menjadi perhatian kepala sekolah dan seluruh guru yang berada di sekolah tersebut.

Hal ini di sampaikan, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Intan Safitri Mokodompit. Ia menjelaskan, dugaan kasus ini sudah di tangani oleh pihak kepolisian yakni Polres Kotamobagu sejak kemarin Minggu 12 Juni 2022.

“Sembilan orang yang di duga melakukan penganiayaan yang di laporkan oleh korban kepada orang orang tuanya sudah di undang oleh penyidik polres Kotamobagu untuk sekedar di mintai informasi saja,” ujarnya, Senin (13/6/2022).

Mokodompit mengatakan, dan isu-isu yang sudah berkembang saat ini bahwa adanya penganiyaan itu semua tidak benar. Dan untuk informasi lebih lanjut akan diberikan keterangan oleh pihak kepolisian setelan pemeriksaan. “Ke 9 siswa tersebut, hanya dimintai keterangan saja sebagai saksi, dan untuk penetapan tersangka belum ada dan hal ini Kami sudah serahkan sepenuhnya terhadap pihak kepolisian,” terangnya.

Lanjutnya, saya sebagai kepala sekolah, guru, dan seluruh pengurus madrasah ini, mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban yakni ananda Bintang Tungkagu, dan kami memohon maaf, kami lalai, di luar kontrol karena memang pada hari Senin hingga Sabtu tidak ada sama sekali laporan yang masuk terkait siswa-siswa yang membuli, berkelahi, atau sesuatu yang terjadi di luar aktifitas seperti biasa.

“Sehingga siapan pun yang ada di madrasah ini untuk di mintai keterangan tidak mengetahui adanya kejadian ini, mungkin anak-anak yang berkelahi di dalam atau di luar sekolah tapi takut untuk menyampaikan. Jadi di tegaskan lagi kami tidak mengetahui bahwa ada kejadian ini di madrasah,” bebernya

Menambahkan, korban ananda bintang merupakan siswa yang sangat baik, pendiam, pintar, sehingga pada saat korban belum pasif dalam menyebutkan huruf-huruf Al-Qur’an kami pihak guru membantu korban dan akhirnya bisa membaca Al-Qur’an.

“Kami seluruh guru sangat terpukul dengan adanya kejadian ini, sebagai kepala madrasah tentunya saya siap bertanggung jawab apapun yang terjadi terkait kelakuan-kelakuan siswa yang ada di sini, kami tadi juga sudah melaksanakan sholat Gaib membaca surat Yasin semoga bintang akan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” katanya.

“Setelah sholat Azhar nanti kami akan berkunjung ke rumah duka, dan jika pada penyelidikan pihak kepolisian di dapati beberapa tersangka kami akan meminta dampingan dari pihak perlindungan anak dan tentunya ada langkah-langkah kedepan yang akan kami lakukan,” ungkapnya.

Peliput: Vicky Tegela