KOMUNIKASULUT.COM – Pasokan beras Kota Manado sisa delapan bulan, tepatnya hingga Maret 2022. Ini sangat cukup untuk melewati masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, yang diterapkan pada 7-18 Juli 2021. Itupun jika periodenya tidak bertambah.
Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sulawesi Utara dan Gorontalo, mengonfirmasi hal itu kepada Walikota Manado, Andrei Angouw, Jumat (9/7/2021).
Audiensi berlangsung di ruangan Walikota Manado. Hadir juga Sammy Kaawoan selaku Kepala Dinas Sosial Manado. Mereka membahas kondisi pangan Manado di tengah pandemi Covid-19.
“Ketersedian stok Beras di Bulog saat ini sampai delapan bulan ke depan. Yang disediakan adalah beras premium, termasuk beras yang bernama Mapalus,” ujar Bulog.
“Harga normal secara umum dari beras Bulog, sebesar 15 ribu rupiah per kilogram. Tapi bagi Bulog, kalau ada kerjasama dengan pemerintah kota bisa diatur berada di bawah harga normal,” tambah mereka.
Bulog juga menuturkan kesediaannya untuk bermitra dengan pemerintah, dalam rangka memajukan sektor pangan di Kota Tinutuan.
“Bulog siap membantu jika ada program pemerintah kota seperti operasi pasar. Di Bulog bukan hanya beras, tapi ada juga gula, minyak goreng dan lain-lain,” lugasnya.
Respon positif pun diberikan Walikota Manado. Ia akan mensinkronkan program Pemkot yang relevan dengan kapasitas Bulog.
“Nantinya kita akan bekerja sama dengan Bulog dalam program operasi pasar, atau kegiatannya lainnya yang berkaitan dengan kepentingan rakyat,” ungkap Andrei.
Bulog meninggalkan piagam dan cenderamata kepada Walikota, sebagai tanda kemitraan yang akan dibangun. (**)