komunikasulut.com – Louis Schramm, Anggota Panitia Khusus (Pansus) LKPJ 2024 DPRD Sulut soroti pemanfaatan alat medis bagi pasien hemodialisis (hd) atau cuci darah di RSUD ODSK.
Padahal menurut yang juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sulut ini, peralatan medis cuci darah tersebut masih baru. Bahkan, menurutnya lagi pendapatan asli daerah (PAD) bisa diperoleh dari pemanfaatan alat medis tersebut.
“Rumah Sakit ODSK PAD- nya bisa bertambah khususnya layanan bagi pasien cuci darah karena informasi yang saya dapat khusus pasien cuci darah ada tiga shift jadwal pelayanannya dan ini sangat bagus tetapi sayang ada sekitar 7 sampai 8 alat yang ada disana belum bisa digunakan padahal masih baru,” tutur Schramm, saat rapat pansus LKPJ 2024 berlangsung, Selasa (22/4/2025) di ruang rapat paripurna.
Harapnya, alat medis itu segera difungsikan.
“Saya lihat kemarin saat berkunjung kesana banyak pasien yang antri,” kata yang juga Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra ini.
Menanggapi itu, dr. Lidya E. Tulus, M.Kes. sebagai Direktur RSUD ODSK mengatakan bahwa benar RSUD ODSK memiliki tujuh mesin cuci darah yang belum digunakan sejak bulan Januari 2025 hingga saat ini.
“Karena keterbatasan BHP (bahan habis pakai) vendor itu sendiri. Pak Louis pernah mengatakan akan mendampingi kita (RSUD ODSK) bertemu dengan vendor. Mesin cuci darah itu merupakan KSO,” ucap dr. Lidya.
Walaupun lanjut dr. Lidya, belum digunakannya alat medis cuci darah tersebut dikarenakan hutang RSUD ODSK kepada pihak vendor pada tahun 2024 belum terbayarkan.
Kami sudah menyampaikan bahwa mekanisme pembayaran hutang dibayangkan pada APBD Perubahan. Tetapi pihak vendor sepertinya tidak bisa menerima alasan tersebut. Jadi masih melakukan pending terhadap penyediaan BHP mesin hd tersebut,” jelas dr.Lidya.
Disisi lain wakil ketua komisi IV ini memberi apresiasi Rumah Sakit Manembo- nembo Bitung yang dinilai sangat baik dari sisi pelayanan kepada masyarakat namun perlu pembenahan khususnya fasilitas parkir kendaraan.
“Di Rumah Sakit Manembo-nembo Bitung pelayanannya sudah baik, PAD-nya cukup tinggi tapi parkirannya sangat terbatas, bahkan mobil ambulance kadang kesulitan untuk masukke area parkiran,” tutupnya. (*)