Peneliti ISBI Bandung Gali Potensi Seni Budaya Lokal di FISIP Unsrat

komunikasulut.com – Tim peneliti Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung melakukan kunjungan riset dan diskusi akademik ke Program Studi (Prodi) Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), pada Senin (6/10/2025) dan Selasa (7/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan memperdalam riset seni, budaya, dan folklor dalam konteks antropologi sosial di Sulawesi Utara.

Tim peneliti dipimpin oleh Prof. Dr. Sri Rustiyanti, M.Sn., penerima Hibah Fundamental Kemendikbudristek 2025, bersama sejumlah dosen ISBI Bandung.

Dalam diskusi bersama dosen dan mahasiswa Prodi Antropologi Sosial, Rustiyanti menekankan pentingnya sinergi antara seni dan ilmu sosial dalam membaca dinamika kebudayaan kontemporer.

“Sulawesi Utara memiliki kekayaan folklor dan praktik budaya yang luar biasa. Melalui kolaborasi dengan FISIP Unsrat, kami ingin melihat sisi sosial, politik, dan media dari budaya ini secara lebih utuh,” ujarnya.

Kehadiran tim ISBI Bandung disambut oleh Ketua Program Studi Antropologi Sosial FISIP Unsrat, Titiek Mulianti, S.Sos., M.Si., bersama jajaran dosen dan mahasiswa. Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog tentang metode penelitian etnografi, pelestarian warisan budaya, serta peran kearifan lokal dalam studi masyarakat Minahasa.

Kolaborasi ini turut melibatkan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan Institut Seni Indonesia Padangpanjang, dengan fokus pada ketahanan budaya serta peran seni pertunjukan dan folklor dalam memperkuat identitas masyarakat lokal.

Dekan FISIP Unsrat, Dr. Daud M. Liando, S.IP., M.Si., menyambut baik kerja sama tersebut. “FISIP Unsrat memiliki basis kuat dalam ilmu sosial dan politik yang dapat melengkapi riset seni dan budaya yang dilakukan ISBI Bandung,” tuturnya.

Selain riset, Rustiyanti juga memberikan kuliah umum bertajuk “Dekolonisasi Pengetahuan: Menyoal Cara Kita Belajar & Mengkaji Budaya.” Kegiatan yang diikuti mahasiswa FISIP Unsrat ini menjadi pemantik diskusi tentang pentingnya kebebasan berpikir dan pendekatan kritis dalam memahami budaya kontemporer.

Kunjungan ini menjadi langkah awal kerja sama riset antara ISBI Bandung dan FISIP Unsrat. Melalui riset interdisipliner, kedua institusi berkomitmen mengembangkan kajian yang tidak hanya memperkaya khazanah pengetahuan, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pelestarian serta pengembangan seni dan budaya di Indonesia. (*)

Pos terkait