Peneliti Pusat BRIN Uraikan Fenomena Dinasti Politik di Sulut

Peneliti pusat BRIN, Wasisto R. Djati. (Foto Istimewa)

komunikasulut.com – Merespon isu dinasti politik yang terjadi di Sulawesi Utara, Timou Demokrasi Project menggelar diskusi publik bertajuk “Relasi Politik Berbasis Keluarga di Sulawesi Utara,” Kamis (6/10/2022).

Turut hadir sebagai pembicara, yakni peneliti pusat riset politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto R. Djati. Diskusi ini berlangsung secara daring melalui google meeting.

Dalam salah satu poin kesimpulan Wasisto di akhir diskusi, ia menyinggung soal dinasti politik yang secara realita berpotensi menciptakan praktik korupsi.

“Dinasti politik itu sekarang ini memang rentan korupsi lewat kekuasaan tidak tertutup. Ini realita yang terjadi dimana-mana ketika tirani itu makin lama, itu akan semakin korup,” jelasnya.

Wasisto juga menilai jika dinasti politik sulit dikendalikan pemerintah, karena merupakan gabungan antara oligarki dan demokrasi, yang hanya kekuatan masyarakat sipil yang dapat membatasi praktik tersebut.

“Dinasti politik itu selalu bergerak di antara oligarki dan demokrasi. Sehingga, ini membuat kemampuan untuk membatasi tidak sekuat dari pihak penyelenggara pemerintahan. Tapi masyarakat sipil punya control lebih kuat dalam membatasi setidaknya politik yang ada di lokal,” lanjut peneliti pusat BRIN itu.

Ia turut mengingatkan masyarakat umum, agar jangan salah menilai tentang praktik dinasti politik. Tapi harus kembali mengevaluasi diri, karena kontrol masyarakat yang kuat dapat mengendalikan dinasti tersebut.

“Dinasti poltik itu tidak selalu jelek, artinya disini memang kembali lagi pada persepsi atau evaluasi diri masing-masing. Dinasti politik itu bisa kuat karena kontol masyarakat yang lemah. Kalau masyarakat yang punya rasionalitas yang tinggi, saya pikir dinasti politik bisa terkendali,” tandasnya.

Diketahui, dalam diskusi tersebut hadir juga pembicara lainnya seperti Iswadi Sual selaku Budayawan, Rusli Umar selaku Pengamat Politik, dan M. Taufik Polii sebagai moderator. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 19:00 – 21:30 WITA, dengan dihadiri 44 peserta.

Peliput: Octovianus Duwith