komunikasulut.com – Bawaslu Sulawesi Utara (Sulut) mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Drs. Voucke Lontaan dalam kegiatan media gathering bertemakan “Pelibatan Media sebagai Early Warning System Proses Pencegahan Pelanggaran pada Pilkada di Sulawesi Utara 2024,” di Swiss-belhotel, Jumat (14/6/2024).
Dalam pemaparannya, Ketua PWI Sulut mengatakan media harus aktif dalam memberikan informasi tahapan pilkada 2024.
“Kita sebagai wartawan melalui media massa masing-masing tentu ikut berperan aktif memberikan informasi kepada masyarakat, setiap tahapan Pemilu demi kelancaran Pilkada. Khususnya di 15 Kabupaten/Kota wilayah Sulawesi Utara dan di Provinsi,” ungkapnya.
Lontaan menegaskan wartawan harus mengedepankan Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers dalam menjalankan fungsi edukasi secara khusus dalam pemberitaan Pilkada 2024.
“Informasi yang diberitakan juga tentu harus sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang didasari pada Kode Etik Jurnalistik. Disamping itu seorang wartawan dalam menjalankan tugasnya tetap memegang teguh pada Undang-undang Nomor: 40 tahun 1999 tentang pers,” tegasnya.
Terakhir, ia mengibaratkan media seperti wasit dalam permainan sepak bola.
“Saya ibaratkan kejuaraan sepak bola. Posisi seorang wartawan haruslah menjadi wasit yang netral tidak berpihak kepada salah satu club sepakbola,” tutupnya.
Peliput: Yeremia Turangan