Pj Walikota Kotamobagu Pimpin Penandatanganan Nota Kesepakatan se BMR Bersama BPKP Sulut

komunikasulut.com – Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) yang di pimpin langsung penjabat WaliKota Dr Drs Asripan Nani Msi bersama perwakilan BPKP Sulut, serta 5 kepala daerah Se BMR melakukan penandatangan nota kesepakatan, Senin (19/2/2024).

Kegiatan ini, di Kotamobagu bertempat di Aula Rudis Walikota dan turut di hadiri kepala Inspektorat berserta jajaran, para kepala OPD Pemkot Kotamobagu.

Pj WaliKota Kotamobagu dalam sambutanya menyampaikan, saya mengajak kita semua yang hadir di tempat ini untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena hanya izinnya semata kita dapat berkumpul pada pagi hari ini dalam rangka mengikuti koordinasi pengawasan sekaligus penandatanganan nota kesepakatan secara serentak oleh 5 pemerintah kabupaten/kota di wilayah Bolmong Raya dan perwakilan BPKP Sulut.

“Insya Allah aktifitas kita di pagi hari ini, mendapatkan ridho tuhan yang maha kuasa. Dan atas nama pemerintah Kotamobagu menyampaikan selamat datang kepada para kepala daerah serta kepala perwakilan BPKP Sulut yang kebetulan baru pertama kali menginjakan kaki di tanah Totabuan,”ujarnya.

Asripan mengatakan, Bolmong Raya awalnya terbentuk dalam satu kabupaten dan kabupaten Bolmong ibu kotanya di kota Kotamobagu, serta terbentuk pula kabupaten Bolsel, Boltim, Bolmut, yang telah di mekarkan. Daerah ini dari sisi geografis sulut dari 15 kabupaten/kota luas wilayah 54,5 persen termasuk Bolmong Raya di 5 kabupaten/kota dan 55 persen lainya ada di 10 kabupaten/ kota di Sulut. Serta dari sisi potensi Bolmong Raya di kenal perutnya Sulut, karena penyumbang beras terbesar ada di Bolmong Raya untuk itu di kenal sebagai lumbung padi. Akan tetapi, akhir-akhir ini terjadi Anomali dari sisi potensi pertanian luar biasa tapi justru harga beras sama di Bolmong Raya dengan di Minahasa, sebagai para kepala daerah yang hadir mungkin yang harus kita pikirkan bersama porpola kenapa harus terjadi seperti ini, dari sisi kebudayaan dan sejarah Bolmong Raya ini di kenal dengan daerah Ekswopraja di tahun 1954 dan 1956 Bolmong Raya di lahirkan 4 Ekswopraja yang pertama di Kotamobagu, kedua di Bonebolango, dan di Bolmut yakni raja Kaidipang besar serta raja Bintauna dan penduduk di Bolmong Raya mendekati angka 600 ribu.

“Pendapatan kami atau potensi selain perikanan adalah pertanian juga mengembangkan jasa, hanya saja persoalan di Bolmong Raya ini untuk lembaga perguruan tinggi di 5 kabupaten/kota ini belum ada yang negeri masih swasta, ini yang di sponsor atau Endors untuk perkembangan SDM di Kotamobagu. Dari 5 kabupaten/kota ini menyampaikan ucapan terimakasih untuk kepala perwakilan BPKP Sulut dan muda-mudahan bisa nyaman di Kotamobagu serta daerah lain,”ungkapnya.

Peliput: Vicky Tegela

Pos terkait