komunikasulut.com – Tidak bisa dipungkiri, pemerintahan Andrei Angouw dan Richard Sualang telah menorehkan sejarah baru di Kota Manado. Terutama di sektor pembangunan.
Sejak dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota pada 10 Mei 2021, keduanya telah berhasil mensolusikan beragam masalah infrastruktur yang tertunda bertahun-tahun di masyarakat. Di antaranya adalah masalah pengelolaan sampah, sistem drainase, dan penataan pasar.
Ini sebagaimana diungkapkan Staf Khusus Walikota Manado Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, Janny Kopalit.
“Sampah dan kebersihan kota yang selalu menjadi masalah klasik, tapi perlahan sudah disolusikan AARS. Memang butuh waktu untuk menyelesaikan persoalan sampah hingga tuntas,” ujarnya.
“AARS juga telah membuat langkah maju dengan memaksimalkan TPA Sumompo, dan mengatur sistemnya menjadi lebih baik. Setidaknya sekarang sudah bagus, jauh lebih baik dari yang sebelumnya,” tambah Janny.
Persoalan banjir yang merupakan buntut dari buruknya sistem drainase selama ini, kini sudah rutin dipantau Pemkot Manado. Ini membuat persentase terjadinya genangan air di daerah rawan banjir, sudah semakin menurun.
“Yang juga menjadi perhatian dan prioritas AARS saat ini, adalah bagaimana meminimalisir persoalan banjir. Maklum, banjir menjadi momok bagi sebagian warga saat hujan deras mengguyur,” lanjut Janny.
“Pembangunan drainase, saluran air, hingga pelebaran sungai sudah dilakukan AARS sejak di masa awal kepemimpinan mereka. Dan itu dipantau terus setiap saat. Puji Tuhan, risiko banjir semakin kecil dan tidak separah dulu,” jelas Direktur Eksekutif Domus Politica itu.

Gebrakan hebat lainnya yang sudah dilakukan AARS, yakni merevitalisasi pasar-pasar tradisional di Manado.
“Penataan pasar dengan melakukan revitalisasi di berbagai lini, juga menjadi gebrakan hebat di pemerintahan AARS. Di era keduanya, kini raut pasar di Manado mulai tertata,” beber Janny yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara tersebut.
“Bahkan, Pasar Bersehati yang merupakan salah satu tempat kebanggaan masyarakat Manado, kini telah memiliki bangunan megah dan modern. Kalau dulu kan tau sendiri, semrawut, kotor, dan kurang enak dipandang,” tandasnya.
Janny pun berharap agar pencapaian-pencapaian ini bisa didukung oleh segenap masyarakat Manado. Dalam artian, peran mereka dibutuhkan dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun.
Ini dimulai dengan disiplin membuang sampah pada tempatnya, jangan buang di saluran drainase atau sungai. Para pedagang juga harus membantu Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado, dalam memelihara aset-aset yang sudah disiapkan.
Jika sinergitas antara pemerintah dan masyarakat bisa terus terjalin, Janny optimis kedepannya AARS bisa leluasa membuat gebrakan-gebrakan hebat lainnya. Apalagi pencapaian AARS mulai mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. (*)