SMPN I Kotamobagu Terus Berbenah Menuju Adiwiyata Sulut

komunikasulut.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 kotamobagu berhasil meraih juara pertama Adiwiyata tingkat kotamobagu beberapa waktu lalu. Sehingga, saat SMPN 1 akan melakukan persiapan menuju Adiwiyata Provinsi Sulut.

Hal ini di sampaikan, Kepala SMPN I Kotamobagu Ifdawan Dundo Spd. Ia menjelaskan, terima kasih kepada Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara dan Wawali Nayodo Kurniawan, SH, melalui Dinas Lingkungan Hidup Kotamobagu dan tim penilai adiwiyata tingkat Kotamobagu, yang sudah melaksanakan penilaian secara objektif dan otentik.

“Tentunya dengan prestasi ini kami berharap, agar kedepan kami sangat memerlukan bimbingan dan arahan dari tim untuk melangkah ke jenjang selanjutnya. Sehingga kegiatan Adiwiyata ini tidak berhenti disini, dan selaras dengan apa yang menjadi visi dan misi sekolah dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup,”ujarnya, kamis (31/8/2023).

Ifdawan mengatakan, dengan memperoleh pprestasi juara satu dalam lomba Adiwiyata tingkat kota Kotamobagu kami bangga dengan prestasi ini, tetapi tidak berbangga berlebihan karena kebanggaan itu mudah – mudahan bisa lebih mengoptimalkan program adiwiyata di tingkat provinsi nanti
dan untuk Adiwiyata selanjutnya akan berhadapan dengan para pesaing di tingkat provinsi.

“Sehingga kedepannya, Kami akan terus mempertahankan yang sudah ada dan apa yang kita sudah buat ditingkat kota Kotamobagu. Bahkan sebisa mungkin, ditambah dan dipoles. Bila masih ada yang kurang kita benahi secara bersama – sama untuk memaksimalkan kegiatan Adiwiyata di tingkat Provinsi pada tahun 2024. Dan pihak kami tetap optimis serta saya selaku pimpinan di sekolah selalu menyampaikan kepada para guru dilingkungan SMPN I Kotamobagu agar supaya tetap berusaha dan bekerja. Saya selaku pimpinan di sekolah, tidak mau hanya duduk dibelakang meja saja, tetapi mengajak kepada semua pemangku kepentingan di SMPN 1 Kotamobagu supaya sama – sama bergerak. Apapun yang dikerjakan yang penting bergerak bersama dan tidak ada diskriminasi tetapi mereka bekerja sesuai hati tidak ada paksaan atau tekanan,”ungkapnya.

Peliput: Vicky Tegela