Tenda Bahtera Nuh Bukit Moria Touure Spot Paling Diburu di PKRS 2025

komunikasulut.com – Suasana meriah dan penuh semangat terpancar di Bumi Perkemahan Sea Raya, Minahasa, tempat berlangsungnya Perkemahan Kreatif Remaja Sinode GMIM Tahun 2024.

Kegiatan yang digelar mulai 30 Juni hingga 4 Juli ini menjadi wadah strategis pembinaan karakter remaja GMIM dari berbagai jemaat di seluruh penjuru sinode.

Selain kegiatan rohani, edukatif, dan kebersamaan, salah satu kompetisi yang paling dinantikan dalam perkemahan ini adalah Lomba Tenda Kreatif, yang menampilkan kekompakan, inovasi, dan pesan iman dari masing-masing jemaat.

Lomba ini dibagi dalam dua kategori, yaitu Seri A dan Seri B, dan menjadi ajang adu kreatif antar jemaat yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya.

Dari kategori Seri A, satu tenda mencuri perhatian pengunjung maupun penilai: Tenda Jemaat GMIM Bukit Moria Touure Wilayah Tumompaso Dua, yang mengusung tema “Bahtera Nuh.”

Dengan semangat “Remaja GMIM Berlayar Bersama Kristus,” tenda ini menggambarkan keyakinan bahwa Kristus adalah Nahkoda yang memimpin umat-Nya melewati gelombang zaman menuju pelabuhan kekal.

Ornamen gelombang, simbol pelayaran, dan ruang interaktif memperkuat pesan tersebut—menjadikannya bukan sekadar tenda, melainkan representasi visual dari kehidupan gereja masa kini.

Pnt. Mario Pandey, Ketua KPRJ Bukit Moria Touure tenda ini adalah refleksi dari remaja adalah fondasi masa sekarang dan cerminan masa depan gereja.

“Apa yang ditampilkan oleh remaja kami bukan hanya hasil kerja keras secara teknis, tapi juga refleksi mendalam tentang gereja sebagai bahtera keselamatan. Saya pribadi melihat ini sebagai bentuk pelayanan yang kreatif dan sangat menyentuh. Bahtera ini bukan sekadar tenda, tapi cerminan iman yang hidup, dan semangat remaja GMIM yang terus bertumbuh di tengah arus zaman.”ujarnya

Ia juga menekankan pentingnya ruang seperti PKRS dalam membina generasi muda.

“Sebagai gereja, tugas kita bukan hanya membina iman di mimbar, tetapi juga memberi ruang di lapangan—seperti di PKRS ini. Di sinilah karakter, kebersamaan, dan talenta dipupuk. Kami bersyukur bisa mendampingi dan menyaksikan langsung buah dari proses tersebut.”

Yehezkiel Wowor, salah satu pengunjung yang menyempatkan diri masuk ke dalam tenda, turut memberikan apresiasi:

“Saya sudah mengunjungi banyak tenda, tapi tenda Bukit Moria Touure sangat berkesan. Dari luar hingga ke dalam, semuanya dirancang dengan konsep yang kuat. Tidak hanya indah secara visual, tapi benar-benar menyampaikan pesan rohani yang mendalam. Ini bukan sekadar dekorasi, ini adalah kesaksian iman yang kreatif dan menyentuh.”

Menurut buku pengunjung, lebih dari 2.000 orang telah mendatangi tenda Bahtera ini hanya dalam dua hari pertama. Banyak yang menyebutnya sebagai salah satu favorit juara karena kekuatan pesan, desain, dan interaktivitasnya.

Jemaat Bukit Moria Touure sendiri bukan pendatang baru di ajang ini. Pada PKRS Sinode GMIM di Watudambo tahun lalu, mereka meraih peringkat ke-4 terbaik Seri A se-Sinode.

Kini, dengan pengalaman dan semangat yang terus diperbarui, mereka kembali hadir membawa karya pelayanan yang kuat, bermakna, dan menyentuh hati banyak orang.

Di tengah gelombang zaman yang semakin bergelora, Bahtera Kristus tetap kokoh berlayar—dan remaja GMIM, siap menjadi awak yang setia di dalamnya. (Redaksi)

Pos terkait