KOMUNIKASULUT.COM – Dalam Pemerintahan FDW-PYR, Empat puluh hari masa kepemimpinan di Minahasa Selatan (Minsel), Bupati Franky Donny Wongkar. S.H (FDW) bersama Wakil Bupati Pdt. Petra Yani Rembang, M.Th telah melakukan gebrakan-gebrakan. 12 program kerja yang masuk dalam visi dan misi sudah mulai berjalan.
Meski belakangan ini perlahan viral lantaran ada oknum anggota dewan yang melayangkan kritikan dengan program kerja pemerintahan yang ada.
Melihat adanya kritikan yang dilayangkan via media sosial, Bupati Franky D Wongkar SH menanggapi dengan bijak. Menurut Wongkar, kritikan atau masukan yang dilayangkan oknum anggota dewan atau masyarakat, itu diterima dengan positif.
“Kritikan dari masyarakat apalagi anggota dewan yang disampaikan itu, kami menyampaikan banyak terima kasih. Karena itu akan menjadi motivasi bagi pemerintahan sekarang yaitu FDW-PYR. Dan akan menjadi motivasi untuk lebih berbuat baik lagi,” jelas Bupati.
Menurutnya, apa yang disampaikan tersebut baik pribadi atau pemerintah daerah tidak akan membalas dengan kata-kata. Karena yang dilakukan pemerintah daerah di pemerintahan FDW-PYR adalah pembuktikan kerja dan kinerja.
“Saya dan pak wakil bupati akan membalas dengan program-program kemasyarakatan, bukan dengan kata-kata. Karena program kerja kemasyarakatan sudah dibuktikan kepada warga,” tegasnya.
Terbukti lanjut FDW, program pemberian bantuan dana duka kemudian dana untuk tokoh agama, dan dana untuk warga lanjut usia (Lansia, red), bahkan ada pengadaan mobil ambulance di tiap Daerah Pemilihan (Dapil) di Minsel, semua program tersebut jalan dengan baik. Belum lagi kata FDW, program pemerintah untuk pembuatan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) akan dibangun dua titik yaitu di Amurang dan Tompaso.
Yang jelas lanjut Wongkar lagi, semua program yang dilaksanakan pemerintah daerah sesuai dengan janji politik yang ada. “Sekarang menjadi pertanyaan, apanya yang salah dari program yang dilaksanakan? Apanya yang salah dari pemberian dana duka, dana untuk Lansia dan lainnya? Salahnya dimana? Jadi biarlah masyarakat yang menilai, karena yang kami berikan kepada rakyat adalah program kemasyarakatan,” tegas FDW.
Lanjut dikatakannya pedas dan pahitnya kritikan yang disampaikan oknum anggota dewan atau masyarakat lainnya, itu diterima dengan lapang dada. “Sekali lagi kami terima dengan lapang dada dan kami akan cermati itu dan kami tidak akan menjawab dengan kata-kata tapi dengan program kerja. Silahkan rakyat menilai kinerja pemerintahan sekarang ini,” sambung lagi FDW yang masih menjabat sebagai sekretaris PDIP Sulut ini.
Sementara kata FDW, jika melihat jalannya roda pemerintahan yang baru seumur jagung yaitu 1 bulan 10 hari tapi pemerintahan FDW-PYR sudah bisa membuktikan adanya perubahan.
“Sekarang balik lagi, apakah pemerintahan lalu menjalankan program bantuan dana duka, dana untuk lansia dan lainnya seperti yang dilaksanakan pemerintahan sekarang ini? Apakah itu dilakukan? Kami tidak menjawab tapi biarlah masyarakat yang menilai sendiri di lapangan,” tandasnya lagi.
Ditambahkan lagi, jika ada program pemerintah daerah belum bisa dilaksanakan sekarang ini, itu berarti bukan tidak dilaksanakan namun akan dilaksanakan melihat kondisi keuangan daerah. “Apalagi sekarang ini ada recofusing anggaran, sehingga mengakibatkan ada beberapa program belum bisa berjalan dengan baik,” terang FDW lagi dengan bijak.
Bupati berharap, masyarakat untuk tetap tenang, jangan terpancing dengan hal-hal yang merugikan. Melainkan masyarakat dapat melihat dari program kerja pemerintah lewat pembuktian kerja di lapangan.
Oleh: Van Basten