AARS Buat Loncatan Pembangunan di Manado, Jokowi Datang “Mengapresiasi”

Staf Khusus Walikota Manado Bidang Pengkajian Penataan Ruang, Edbert Mirah. (Foto Istimewa)

komunikasulut.com – Capaian pembangunan dari Walikota dan Wakil Walikota Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang selama beberapa tahun terakhir mendapat “apresiasi” dari pemerintah pusat.

Ini ditandai dengan agenda Presiden Indonesia ketujuh, Ir. H. Joko Widodo yang akan mengunjungi Manado pada Kamis (19/1/2023).

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut, diketahui untuk meresmikan sejumlah infrastruktur publik yang telah difinalisasi Pemerintah Kota Manado di akhir 2022 hingga awal 2023. Ini terdiri dari Malalayang Beach Walk (MBW), Jalur Pedestarian Boulevard, Pasar Bersehati, dan lainnya.

Staf Khusus Walikota Manado Bidang Pengkajian Penataan Ruang, Edbert Mirah, S.T, M.PWK, menilai, ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan konsistensi AARS untuk mewujudkan ruang publik yang aman, nyaman, serta berkelanjutan.

“Dengan waktu yang singkat, AARS bisa membuktikan kinerja yang luar biasa. Wajar jika berkali-kali orang nomor satu di Indonesia itu, mau datang secara langsung untuk mengapresiasi pembangunan di kota ini. Ini tentu menambah kebanggaan dan harapan dari masyarakat, bahwa di bawah kepemimpinan AARS, Manado akan semakin lebih baik kedepannya,” ujarnya.

“Dengan komitmen dan konsistensi AARS, ruang yang aman, nyaman, dan berkelanjutan di Manado perlahan mulai terwujud. Kunci lompatan pembangunan Kota Manado disebabkan oleh perubahan pola pembangunan yang dilakukan AARS,” tambah Edbert.

Kolase gambar salah satu kawasan Malalayang Beach Walk dan Jalur Pedestarian Boulevard Manado. (foto istimewa)

Selain menambah estetika dan modernisasi dari Kota Tinutuan, insfratruktur yang telah dibangun Pemkot Manado juga memiliki manfaat strategis di sektor pariwisata dan aksesibilitas masyarakat.

“Penataan pesisir Malalayang dengan konsep Waterfront City, mampu mengubah lingkungan pesisir yang kumuh menjadi destinasi wisata favorit di Manado. Kita mengenal tempatnya dengan sebutan Malalayang Beach Walk. Sedangkan untuk penataan Jalur Pedestarian Boulevard sepanjang 2.5 Kilometer, merupakan terobosan bagi pembangunan Manado. Karena hal yang sama telah dilakukan kota-kota besar dengan konsep 20 minute neigbourhoods,” urai Staf Khusus Milenial tersebut.

“Dengan adanya pedestarian baru ini,” lanjut Edbert, “Aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dapat turut berdampak pada daya tarik pariwisata dan peningkatan PAD. Adapun untuk penataan Pasar Bersehati dengan konsep pasar modern bernuansa pariwisata, faktanya telah memberikan kenyamanan bagi penjual dan pembeli di kawasan tersebut.”

“AARS tidak perlu canggih-canggih. Tetapi lewat hal sederhana saja sudah cukup jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. AARS selalu meyakini, ‘Where there is a will, there is a way‘. Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan,” tandas Edbert.

Oleh: Rezky Kumaat

Pos terkait