komunikasulut.com – Disaat kebanyakan warga kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng di pasaran, seorang ibu rumah tangga asal Desa Bongkudai, kecamatan Modayag Barat, membuat minyak goreng sendiri secara tradisional.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh Muliati Tuela (47) di kediamannya Minggu (20/3/2022) yang memanfaatkan hasil panen buah kelapa di kebunnya untuk dijadikan minyak goreng yang dibuat secara tradisional.
Muliati menuturkan dalam proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini, dirinya menyiapkan buah kelapa yang sudah tua untuk dijadikan bahan baku utama.
“Untuk mendapatkan 1 Boltol lebih minyak kelapa tradisional ini dibutuhkan kurang lebih 20 buah kelapa yang sudah tua sebagai bahan baku utama,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan secara detail tentang bagaimana proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini. “Untuk proses pembuatan minyak kelapa tradisional ini, terlebih dahulu kelapa di parut lalu di peras pakai air hangat untuk mengeluarkan santannya,” ungkap Muliati.
“Kemudian, dimasukkan dalam wadah penggorengan dan dimasak selama kurang lebih 3 jam, dengan mengunakan kayu bakar. Lalu tunggu sampai endapan santan menjadi kuning lalu tiriskan, untuk memisahkan Blondo atau endapan dengan minyak kelapa,” tandasnya.
Peliput: Dona Mamonto