komunikasulut.com – Univeristas Negeri Manado (Unima) sukses menyelenggarakan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) X, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Diketahui kegiatan ini digelar 11 – 13 Oktober 2022, di Grand Kawanua Novotel Manado.
Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., mengatakan kebersamaan melalui Konaspi X ini menunjukkan kepada dunia mengenai karakter bangsa Indonesia yaitu gotong royong, dalam bersama-sama memecahkan masalah dunia.
“Unima pun menjadikan gotong royong atau dalam bahasa lokal wisdom Sulut disebut ‘Mapalus’ sebagai ciri karakter visi Unima ke depan, yaitu Unima Unggul, Inovatif Berdasarkan Mapalus. Melalui gotong royong, kita bersama-sama bekerja untuk bangkit untuk pulih kembali,” ujarnya.
Katuuk juga menyampaikan, Konaspi X yang bertajuk ‘Recover Together, Recover Stronger for Future Education’ ini menjadi momentum yang sangat penting dalam mendukung kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi G-20.
“Tentu dalam bersama-sama menyukseskan empat agenda besar di bidang pendidikan yaitu pendidikan universal yang berkualitas, pemanfaatan teknologi digital untuk pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta tantangan masa depan dunia kerja sesudah melalui masa-masa sulit pandemi Covid-19,” ujarnya.
Menurut Rektor, ke depan dunia akan menghadapi perubahan yang sangat cepat, bahkan mengejutkan kita semua. “Akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan dan kompetensi untuk beradaptasi dengan situasi-situasi baru itu,” tutur Katuuk.
Sementara itu, Humas Unima Titof Tulaka menambahkan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghimpun semua pembicaraan dalam konteks pendidikan.
“Apa yang menjadi program dalam pemerintah tentang pendidikan, itu yang di bawah dalam perkumpulan Konaspi ini untuk dibahas. Jadi ini perkumpulan para rektor-rektor yang nanti akan menghasilkan suatu rekomendasi kepada pemerintah,” jelasnya.
Titof menyebut, tahun ini Unima sebegai penyelenggara menghadirkan 12 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Ia pula mengakui, bahwa kegiatan ini sangat direspons.
“Ada juga undangan-undangan dari luar negeri yang menjadi bahan perbandingan tentang pendidikan yang ada di luar negeri dengan kita di Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Unima International Conference on Science and Technology (UNICST) dan Unima International Conference on Social Science and Humanity (UNICSSH).
Penulis: Anugrah Pandey