Bupati Minsel Minta Program Penurunan Stunting Jangan Seremonial

KOMUNIKASULUT.COM – FDW tegaskan Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting jangan hanya sebatas kegiatan ceremonial harus berdampak pada Masyarakat.

Dalam rangkaian Kegiatan Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Di Kabupaten Minahasa Selatan di laksanakan di Aula Waleta Kantor Bupati Minahasa Selatan pada Rabu, 30 November 2022.
Rangkaian Kegiatan Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting tersebut yaitu Audit kasus stunting dan rencana tindak lanjut, Pengukuhan bapak asuh anak stunting, Pengukuhan ayah bunda genre, Pengukuhan duta genre kecamatan , desa/ kelurahan se-kabupaten minahasa selatan, Pelantikan pengurus forum genre cabang minahasa selatan dan kemudian dilanjutkan dengan Deklarasi SI PATOKAAN (Strategi Pencegahan Terkoordinasi Perkawinan Usia Anak)Rumah ibadah ramah anak, Puskesmas ramah anak dan Sekolah ramah anak.
Masalah stunting tentunya menjadi perhatian khusus pemerintah karena stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Pemerintah kabupaten minahasa selatan juga melaksanakan berbagai program strategis terintegrasi dalam upaya pencegahan serta penurunan stunting di minahasa selatan, diantaranya forum diskusi dan workshop peduli tentang remaja dan siap edukasi stunting, intervensi gizi spesifik oleh dinas Kesehatan, peningkatan spam jaringan perpipaan di kawasan perdesaan (17 desa yang merupakan desa lokus), program penunjang ketahanan pangan (pencanangan kampung sayor, kampung buah, kampung rica, kampung milu, kampung seho), program bapak asuh anak stunting, pelaksanaan rapat koordinasi dan evaluasi serta pendampingan kegiatan pada opd terkait, mempererat kerja sama antar lintas sektor dan pihak swasta.
Dalam sambutannya, Bupati Minahasa Selatan Bpk. Franky Donny Wongkar, SH. (FDW) menyampaikan bahwa pada dasarnya semua kegiatan ini sangat baik bagi kita semua, apabila kita menindaklanjuti dilapangan dan yang terpenting adalah hasil dari kegiatan2 ini jangan hanya sebatas kegiatan ceremonial tidak ada dampak untuk masyarakat, dan untuk kasus stunting itu sendiri kita harus capai 14% ditahun 2024 kiranya semua elemen saling bekerja sama sehingga apa yang kita targetkan Bersama dapat dicapai.

Dalam Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Minahasa Selatan Pdt. Petra Yani Rembang, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Bpk. Ir. D. Tino Tandayu, M.Erg, Beserta Jajaran., Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Ibu Glady Kawatu, SH, M.Si, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulawesi Utara Ibu Ir. Nelda Luntungan, M.Si., Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, Ibu Elsje Rosje Wongkar Sumual, Ketua Tim Penggerak Pkk Kabupaten Minahasa Selatan Juga Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Selatan.

Oleh: Van Basten

Pos terkait