P3S Takar Calon Gubernur Sulut Potensial di Pilkada 2024

Suasana webinar yang menghadirkan Rocky Gerung (kiri/atas), Dr. Jerry massie (kiri/bawah), dan Jeirry Sumampow (kanan/bawah) sebagai narasumber. (Foto Istimewa)

komunikasulut.com – Peta politik Sulawesi Utara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dikupas tuntas Lembaga Political and Public Policy Studies (P3S) dan eseninews.com, Kamis (9/6/2022).

Ini berlangsung dalam webinar bertajuk “Menakar Cagub Potensial Pilkada Sulut 2024,” yang menghadirkan pengamat-pengamat politik papan atas sebagai narasumbernya.

Di antaranya adalah Direktur P3S, Dr. Jerry Massie; Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi), Jeirry Sumampow; dan Rocky Gerung. Adapun Jefferson Sangian bertindak sebagai moderator dalam diskusi.

Tahapan Pilkada Sulut yang segera dimulai, dinilai Dr. Jerry harus direspon cepat oleh figur-figur pengganti Olly Dondokambey sebagai Gubernur Sulut di masa mendatang. “Hendaknya para bakal pasangan calon atau kandidat sudah mulai merapat ke partai politik,” bukanya.

“Kini sudah banyak yang memperkenalkan diri kepada khalayak pemilih di Sulut. Oleh sebab itu, mereka hendaknya mulai sekarang harus masuk ke masyarakat paling bawah, dengan menyapa rakyat di wilayah pinggiran wilayah Sulut. Jangan hanya melihat dari kota, lalu membiarkan daerah pinggiran atau pesisir,” tambah Dr. Jerry.

Dalam rangka menghasilkan kebijakan atau public policy yang cerdas ketika sudah terpilih nantinya, hal ini perlu dilakukan para bakal calon pemimpin. Salah satu caranya dengan memahami potensi-potensi yang ada di Sulut, mulai dari pinggiran.

Beberapa figur yang menurut Dr. Jerry berpotensi meneruskan tonggak kepemimpinan Gubernur Sulut saat ini, di antaranya adalah Joune Ganda, Andi Silangen, Rio Dondokambey, Elly Lasut, Jerry Sambuaga, Steven Kandouw, Irjen Pol (Purn) Carlo Tewu, dan Irjen Pol (Purn) Roy Lumowa.

“Tapi yang berani menyatakan siap bertarung, yakni Irjen Pol (Purn) Roy Lumowa. Saya kira Roy Lumowa punya karakter yang kuat menjadi pemimpin di Sulut 2024 mendatang,” ungkapnya.

“Apalagi backgroundnya tak bisa dianggap sepele sebagai mantan Kapolda Sulut dan Kakorlantas Mabes Polri. Roy paham betul geo politik dan geo ekonomi daerah Nyiur Melambai. Roy juga sudah memperkenalkan dirinya. Tinggal publik yang menilainya mulai dari standar kelayakan dan kepatutan,” tambah Direktur P3S itu.

Di sisi lain, Jerry Sumampow lebih menyoroti kondisi politik Nyiur Melambai yang sudah mengintervensi terlalu jauh tatanan demokrasi di masyarakat. “Demokrasi dalam pengambilan keputusan di Sulut sangat tergantung dari pimpinan. Itu seolah sudah menjadi rujukan dalam setiap pengambilan keputusan dari pimpinan,” bebernya.

“Pemikiran seperti itu harus dirubah. Jangan hanya tergantung dari petunjuk pimpinan. Berpikirlah kritis. Jika mendapatkan wacana, jangan ditelan mentah-mentah dengan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran,” tegas Koordinator TePi tersebut.

Rocky Gerung juga menggugat praktik-praktik politik transaksional dan cara berpikir partai politik kepada bakal calonnya, yang lebih mengutamakan isi kantong daripada isi otak figur yang diusung. Dimana, ini tidak sejalan dengan upaya menghasilkan kepala daerah yang berkualitas.

“Pilkada 2020 yang telah berlangsung sangat marak dengan politik transaksional. Mindset partai politik kepada bakal calon atau kandidatnya, hanya soal berapa isi kantong bukan bagaimana kemampuan daya pikirnya dalam membuat kebijakan yang cerdas, untuk keluar dari sebuah permasalahan,” sindirnya.

Pihak penyelenggara Pemilu juga tidak luput dari sentilan Rocky. Karena menurutnya, mereka berperan besar dalam mengawal lahirnya pemimpin daerah yang kredibel.

“Untuk menghindari terjadinya copy-paste kebijakan. Harus ada kebijakan revolusioner dari pihak penyelenggara Pemilu. Jangan hanya mengurusi ukuran baliho, kertas suara, kotak suara, dan sejenisnya; yang tidak ada hubungan dengan proses menghasilkan pemimpin yang kredibel dan berkualitas,” tuturnya.

“Sudah saatnya para bakal calon atau kandidat berkunjung ke universitas, LSM, KPK, untuk berdiskusi menyampaikan gagasan revolosionernya. Anggaran besar di KPU seyogianya untuk mencari pemimpin yang berkualitas, dengan menyelenggarakan suatu kajian terhadap kandidat yang akan maju dalam pilkada. Hasil itu yang bisa dipublikasikan kepada masyarakat, agar mereka tahu kualitas dan kemampuan seorang kandidat,” tandas Rocky.

Diskusi berlangsung interaktif sejak awal hingga akhir kegiatan. Ini diikuti puluhan peserta yang berlatar belakang mahasiswa, aktivis, jurnalis, dan beragam status lainnya.

Pelaksanaan webinar yang dinisiasi P3S dan esensinews.com; di bawah pimpinan Dr. Jerry, mendapat apresiasi dari Jeirry dan Rocky. Menurut mereka, ini menjadi momentum untuk memberdayakan alam kritis masyarakat Sulut, menjelang Pilkada 2024.

Peliput: Rezky Kumaat