KOMUNIKASULUT.COM – Memasuki minggu ketiga masa kepemimpinan Andrei Angouw dan Richard Sualang, masih ada saja perangkat pemerintah yang tidak mengindahkan arahan Walikota dan Wakil Walikota Manado.
Berdasarkan hasil monitoring Richard di lapangan, didapati lurah yang tidak disiplin melayani masyarakat. Ini menyebabkan program Pemerintah Kota Manado tidak maksimal di wilayah tersebut.
“Di kecamatan lain ada kantor lurah yang nanti buka tengah hari. Ini laporan dari masyarakat yang mengeluh di kecamatan itu,” beber Richard saat menghadiri Lomba Evaluasi Perkembangan Kelurahan Tingkat Kota Manado di Sario Kota Baru, Rabu (2/6/2021).
“Tentu dengan kinerja seperti ini masyarakat akan marah. Kalau mereka marah, pastinya bukan cuma kepada lurah. Imbasnya kepada kepala lingkungan, walikota dan wakil walikota juga,” sahutnya.
Ia tidak ingin praktik indisipliner tersebut terjadi di wilayah lain. Seluruh camat, lurah, dan kepala lingkungan diperintahkan untuk mengutamakan kepentingan warga apapun yang terjadi.
“Kita yang harus melayani masyarakat bukan sebaliknya. Mulai dari seluruh perangkat SKPD hingga ke kelurahan dan kecamatan. Lurah-lurah jangan mempersulit masyarakat yang mengurus surat keterangan usaha, yang nantinya akan dimasukan di Dinas Koperasi dan UMKM Manado. Karena saat ini banyak yang berusaha membangkitkan perekonomian yang terpuruk, akibat pandemi Covid-19,” tegas Wawali.
“Tidak ada lagi kantor lurah yang buka siang hari dan lambat melayani kebutuhan masyarakat. Semuanya harus sudah buka jam delapan pagi,” tambah mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado itu.
Richard juga mengingatkan, sistem kerja AARS berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Ini terproyeksi dalam visi-misi dan 15 program kerja yang sudah diketahui masyarakat. Sehingga, perangkat pemerintah yang ada harus mampu move on dan bersinergi dengan mereka.
“Kita harus bedakan yang dulu dengan sekarang. Saya harap ini jadi perhatian Pak Camat dan Lurah di Kota Manado,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Richard didampingi Sekretaris Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP-PKK) Manado, Merry Mawardi yang merupakan istrinya; juga Camat Sario, Hendri Lasut dan kepala lingkungan setempat. (**)