KOMUNIKASULUT.COM – Dalam rangka memajukkan daerah kabupaten Minsel, FDW dan PYR memiliki sikap membangun yang tinggi. Oleh karenanya Bupati Minahasa Selatan Frangky Wongkar bersama Petra Rembang untuk mewujudkan janji-janjinya sewaktu Pesta Demokrasi pada bulan Desember 2020 silam, membuat seluruh SKPD yang ada di Minahasa Selatan harus memiliki tenaga ekstra untuk mengimbangi semangat Bupati dan Wabup.
Lihat saja Dinas Perhubungan Kabupaten Minahasa Selatan, mereka harus bergerak cepat untuk bahu-membahu mewujudkan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati di tahun 2021 ini.
“Kami harus kerja keras agar proyek rehabilitasi pelabuhan penyeberangan sisi darat dengan anggaran Rp 11.020.177.669 dan Rehabilitasi Dermaga dan Causeway (Jalan Lintas) Pelabuhan Penyeberangan Sisi Perairan anggarannya Rp 2.343.054.049 selesai tepat waktu. Karena jika pihak ketiga berhasil menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, maka ada tugas baru yang akan kami tidak-lanjuti sesuai perintah Bupati dan Wabup,” jelas Sekretaris Dinas Perhubungan Minsel Drs Ferry Lengkong dan Kabid Andre Wajong.
Wajong menambahkan bahwa, rute Pelabuhan Penyeberangan Amurang saat ini masih melayani Amurang – Pananaru (Tamako-Sangihe) – Marore (Perbatasan Philipina). Namun jika fasilitas ini sudah diperbaiki maka kami akan memperjuangkan untuk membuka rute baru Amurang – Kawaluso (Kendahe-Sangihe) – Marore.
“Pak Bupati ingin agar kita berjuang bersama untuk membuka rute baru dan meminta penambahan jumlah armada kapal Ferry yang beroperasi di Pelabuhan penyeberangan Amurang. Kami akan berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan-RI untuk pengusulan penambahan rute baru dan penambahan jumlah armada Kapal Ferry yang stand by dan beroperasi di pelabuhan Ferry Amurang,” ucap Wajong terhadap perintah Bupati Minsel.
Hal ini tambah Wajong dan Lengkong akan berdampak pada masyarakat dan para pelaku bisnis, karena akan membuka peluang bagi UMKM di Minahasa Selatan untuk mengembangkan bisnisnya, industrinya dan dalam segi perdagangan.
“Pangsa pasar baru juga akan terbuka untuk penjualan produk unggulan berupa hasil peternakan, perkebunan, pertanian, hortikultura dari Minsel ke daerah kepulauan serta menarik minat investor untuk berinvestasi di Minahasa Selatan,” tegas Lengkong yang juga mantan Kabag Humas.
Oleh: Van Basten