komunikasulut.com – Pemerintah Kota Manado mencetak sejarah sebagai pemerintah daerah pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Pledge to Respect, sekaligus menggalang dukungan untuk gerakan #HeForShe yang diinisiasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (26/4/2022).
“Untuk kegiatan Pledge To Respect di lingkup pemerintahan, Pemerintah Kota Manado menjadi yang pertama di Indonesia,” ungkap Hein Hoekstra, Manado Office Director Inspire.
Pledge to Respect merupakan sebuah gerakan pendidikan anti kekerasan terhadap gender yang dimotori oleh Inspire Indonesia. Melalui sebuah program yang dinamakan Pledge United, Kampanye ini dilakukan melalui sepakbola.
“Ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya angka kekerasan kepada perempuan di Indonesia memacu semangat membuat gerakan perlindungan hak-hak kaum hawa,” kata Jonathan Hamilton selaku CEO Inspire Indonesia.
Atas kesuksesan itu, Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang mengucapkan terima kasih kepada Inspire Indonesia sebagai inisiator Pledge to Respect, Ikatan Nyong Noni Sulut sebagai penyelenggara #HeForShe, serta sinergitas yang terjalin antara DP3A Pemkot Manado dan Pemprov Sulut.
“Terima kasih karena telah mendukung salah satu program prioritas Pemkot Manado,” ujar Wakil Walikota Manado yang juga adalah Ketua DPC PDIP Kota Manado.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan kampanye #HeForShe yang diusung Ikatan Nyong Noni Sulut di Indonesia, yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, dimana Presiden Jokowi mendapatkan penghargaan sebagai Gender Champion dari UN Women.
Felix Palenewen selaku Sekretaris Umum INNS mengucapkan terima Kasih buat Walikota dan Wakil Walikota Manado yang full support. Ia pun memberikan penghormatan kepada para Stafsus Walikota Manado. “Salut kepada kawan-kawan Staf Khusus yang sudah mendukung dan turut hadir dalam acara Pledge to Respect.
Sementara itu, Astrid Kumentas selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan INNS mengungkapkan, “Telah menjadi kewajiban kita bersama untuk mendukung setiap upaya Pemkot, dalam menjamin kesejahteraan warganya dengan menghapus kekerasan perempuan dan anak. Untuk Manado maju dan sejahtera.”
“Kegiatan hari ini adalah awal. Selanjutnya dari Dinas P3A Kota Manado sudah memprogramkan untuk turun follow up ke 11 kecamatan. Malahan sudah ada 2 kecamatan yg menyatakan kesiapan dan minta jadi pilot project dapat giliiran pertama,” tutup Astrid Kumentas yang juga adalah Staf Khusus Walikota Manado. (Red)