Pengurus GMNI Manado 2021-2023 Resmi Dikukuhkan

Pengurus GMNI Manado yang baru dilantik.

KOMUNIKASULUT.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Kota Manado periode 2021-2023, Sabtu (15/1/2022).

Pelantikan tersebut berdasarkan surat permohonan perubahan Surat Keputusan (SK) Pengurus DPC GMNI Manado Nomor: 19/Int/DPC-GMNI.Manado/XII/2021 dengan lampiran hasil Konferensi Cabang GMNI Manado 18 September 2021 yang telah diterima dan diverifikasi DPP GMNI.

Ini diharapkan menjadi pemacu langkah GMNI di Manado untuk meningkatkan kualitas kader dan manajemen organisasi yang baik dan selalu berpegang teguh pada mekanisme organisasi sebagaimana di atur dalam AD/RT hasil Kongres GMNI XXI Tahun 2019 di Ambon, Maluku.

Berikut susunan pengurus DPC GMNI Manado periode 2021-2023:

Ketua: Mikael Fernando Tampi

Wakil Ketua Bidang Organisasi: Ebenheazer Pangkey

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi: Muhamad Taufik Poli

Wakil Ketua Bidang Politik: Jeremiah Frazer Kaligis

Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi: Febrian Diadon

Wakil Ketua Bidang Agitasi dan Propaganda: Syahrul Wahab

Wakil Ketua Bidang Sosial dan Masyarakat: Rey Christofel Leonardo

Wakil Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga: Alan Sigar

Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi: Sherina Rorong

Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif: Herlina Efrilia Seke

Wakil Ketua Bidang Agraria: Daud Victory Muaja

Wakil Ketua Bidang Pergerakan Sarinah: Twinsky Monika Balirante

Bertempat di Gedung Graha Gubernur, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pelantikan ini turut di hadiri Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard H. M. Sualang, Alumni GMNI Sulut, Elias D. Pangkey, Ketua DPD GMNI Sulut, Frengky Muluwere, para perwakilan Organisasi Kewahasiswaan, serta kader GMNI baik Komisariat, Cabang, dan Daerah yang ada di Sulut.

Mikael F. Tampi dalam sambutannya mengatakan, perjuangan pergerakan mahasiswa sudah mulai terkikis oleh waktu dan terjadi pergeseran oleh perkembangan zaman, sehingga perlu ada semangat-semangat untuk membangkitkan organisasi kemahasiswaan di kota Manado.

Menurutnya, pemerintah harus mampu mensejahterakan rakyatnya. Oleh karena itu, segala keputusan yang akan diambil dan di keluarkan, harus memprioritaskan kepentingan rakyat.

“Ketika ada program-program yg dikeluarkan berpihak kepada rakyat, akan kita dukung. Tetapi kalau tidak, mohon maaf, kita akan melawan,” kata ketua DPC GMNI Manado yang terpilih pada 20 September 2021 lalu ini.

Selanjutnya, Alumni GMNI Sulut, Elias D. Pangkey lebih menekankan kepada seluruh kader, agar tetap berada dalam lingkaran negara Indonesia, yang berpegang teguh terhadap ideologi Marhaenisme. “Di mana, peran seorang mahasiswa harus memberikan kontribusi penuh terhadap keberlangsungan bermasyarakat,” pesan Bung Elias sapaannya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang menuturkan, agar para kader organisasi mahasiswa membawa suasana untuk bisa satukan langkah dan tekad bersama-sama membangun kota manado.

“Kiranya menjadi garda terdepan dalam memayungi hal-hal yang menghambat kota Manado menjadi terdepan. Sekali lagi selamat, semoga menjadi berkat bagi kita semua,” tutur Sualang yang juga selaku Alumni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Adapun sambutan yang dibawakan oleh Ketua DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino lebih kepada persoalan internal organisasi, serta program-program yang nantinya bisa lakukan demi kemajuan organiasi. “Banyak hal perlu kita kerjakan. Kita harus bahu-membahu membangun kaderisasi dan program dari DPP bisa terlakasana sampai di tingkat DPK, DPC, bahkan DPP,” ungkap Bung Arjuna.

Bung Arjuna pun menyentil mengenai problematika mahasiswa di kampus. Dimana menurutnya, kampus menjadi feodal, terutama karena adanya aturan Kemendikbud yang mengatakan, Menteri Pendidikan mempunyai 35% suara dalam pemilihan rektor.

“Ini membuat rektor sebagai akademik menjadi politis, bukannya menjalankan jabatannya secara akademis, tetapi dengan cara-cara politik kekuasaan,” sentilnya.

“Hal tersebut dilakukan, karena kampus adalah institusi penting sebagai sumber ilmu dan pergerakan. Makanya kekuasaan merasa perlu mengontrol kampus,” sambung Bung Arjuna.

Diketahui, pelantikan DPC GMNI ini mengusung tema “Revitalisasi Kerja Organisasi: Bergerak Progresif dalam Semangat Gotong Royong”. Kemudian dilanjutkan pada sesi diskusi publik dengan tema “Peran Strategis Pemuda Menuju Manado Maju dan Sejahtera.” (Red)