Perkuat Kesatuan Masyarakat, DPRD Sulut Tuntaskan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Sosbang Victor Mailangkay.

komunikasulut.com – Untuk menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat, pimpinan dan anggota DPRD Sulut melakukan sosialisasi wawasan (Sosbang) kebangsaan di Dapilnya masing-masing. Terjadwal sejak 15 hingga 28 Februari 2022 pelaksanaan Sosbang Kebangsaan ini bergulir.

Tanggung jawab itu dilakukan Wakil Ketua DPRD Sulut Victor Mailangkay, dengan menggelar Sosbang di Karombasan dan Tuminting Kota Manado. “Wawasan kebangsaan Indonesia lahir sebagai reaksi dan perlawanan yang gigih terhadap kolonialisme Belanda yang sangat mendominasi di bidang politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi budaya sehingga rakyat Indonesia merasakan penderitaan lahir dan batin yang sangat mendalam,” kata politisi Nasdem ini di hadapan peserta sosialisasi.

Sosbang Berty Kapojos.

DPRD dan masyarakat menurut dia akan menjadi garda terdepan bersama seluruh elemen bangsa lainnya dalam berjuang melawan berbagai Virus dan penyakit yang menyerang Integritas dan keutuhan Bangsa Indonesia melalui peningkatan wawasan kebangsaan.

Ketua Komisi IV DPRD Sulut, Braien Waworuntu menggelar sosbang di Desa Tounelet dan Desa Tincep, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa. “Masyarakat tetap menjaga diri dari paham-paham yang bisa memecah bela persatuan dan kesatuan Indonesia, untuk itu perlu merawat kebersamaan dan kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari,” cetus Braien.

Sosbang Fabian Kaloh.

Anggota DPRD Sulut lainnya juga melakukan Sosbang yakni Melky Jakhin Pangemanan di Kelurahan Manembo-nembo Kota Bitung. Dalam kegiatan ini politisi PSI itu berpesan agar masyarakat tetap menjaga harmonisasi yang telah terjalin di tengah kemajemukan.

“Kegiatan ini sebagai bagian dari tanggungjawab moril untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan. Juga mengedukasi publik untuk memperkuat kebersamaan, kesatuan di tengah kepelbagaian dan di tengah pluralisme yang ada di Sulut bahwa bangsa kita, daerah kita begitu kuat karena perbedaan yang ada,” ujar wakil rakyat Dapil Minut-Bitung ini.

Sosbang Melky Pangemanan.

Sedangkan Ketua Komisi III Berty Kapojos, menyambangi Desa Kolongan Kabupaten Minut guna mensosialisasikan Wasbang. Dalam pemaparan, dia mengungkapkan pentingnya masyarakat memahami apa itu Wasbang, dikarenakan bangsa Indonesia memiliki berbagai macam suku, agama, serta ras.

“Berbicara Wasbang memberikan pengertian tentang kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal lKA dan NKRI,” ucap Kapojos.

Sosbang Ayub Ali.

Senada dengan Ketua Komisi III DPRD Sulut, Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Sulut Nick Adicipta Lomban juga melaksanakan tanggung jawabnya yang dengan melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) di dua lokasi berbeda di Kota Bitung yakni Kecamatan Maesa dan Kecamatan Madidir.

Pada kesempatan itu, Nick mengatakan Wasbang dianggap sangat penting dalam hubungan antar bangsa, dan dalam pergaulan antar bangsa di dunia internasional.

Sosbang Inggried Sondakh.

“Wasbang mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Konsep kebangsaan merupakan hal yang mendasar bagi bangsa Indonesia,” cetusnya.
Ia juga mengingatkan, masyarakat untuk tetap memperkuat kecintaan dan rasa memiliki terhadap NKRI.

“Semua itu harus kita pelihara dengan berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” kata Nick.

Sosbang Agustien Kambey.

Soswasbang di dua lokasi berbeda di Kota Bitung yakni Kecamatan Maesa dan Kecamatan Madidir, dilakukan juga Sekretariat DPRD Sulut di bawah kendali Sekwan Sulut, Glady Kawatu. Bersamaan pula, dilakukan monitoring atau pengawasan terhadap pelaksanaan sosbang anggota dewan Sulut.

Kawatu mengatakan sosbang ini lahir dari inisiatif pimpinan dan anggota DPRD Sulut dan telah dianggarkan melalui APBD Sulut tahun anggaran 2022.

Sosbang Hilman Idrus.

Lewat kegiatan ini lanjut dia diharapkan sebagai sarana untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan tugas setiap warga negara baik pemerintah, ASN, dosen, legislatif, yudikatif, nelayan, sopir dan siapapun. “Dapat bertindak didasari cara pandang yang sama untuk secara bersama sama memajukan dan melindungi NKRI,” ujar Glady. (Advertorial)

Pos terkait