MEMASUKI tahun 2024, pemaknaan Paskah bagi umat Kristiani tidak pernah berubah dan tetap sama dalam keyakinan dan iman mereka; yaitu sebagai hari pengampunan Tuhan yang telah merelakan hidupnya demi menyelematkan seluruh manusia dari kutukan dosa.
Paskah juga bermakna kemenangan dan harapan bagi umat Kristiani. Peringatan tersebut dilakukan karena Tuhan Yesus berhasil mengalahkan maut dan bangkit kembali, setelah melalui penderitaan-Nya di kayu salib.
Kebangkitan Tuhan Yesus menunjukkan dengan melampaui dosa dan maut, kehidupan manusia akan kekal. Barang siapa yang percaya kepada-Nya akan memeroleh hidupkekal
Dari peristiwa ini, Dia membuktikan bahwa dirinya anak Allah dan datang ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan maut. Umat Kristiani merayakan kelahiran Yesus, yang kita ketahui dengan perayaan Natal.
Begitu juga dengan memperingati hari kematian-Nya yaitu dengan peringatan Paskah kematian Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Hari-hari besar yang dirayakan oleh umat Kristiani dianggap memberikan hikmah dan makna untuk pengikutnya.
Pengertian Paskah
Mengutip laman Gramedia, Paskah adalah hari peringatan kematian Yesus Kristus yang biasa umat Kristiani beri gelar sebagai Sang Juru Selamat ke surga. Paskah sendiri menjadi hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian.
Yesus mengorbankan dirinya untuk menebus kesalahan dan dosa umat manusia. Kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi umat-Nya yang telah ditebus dengan darah milik Tuhan Yesus.
Hari Paskah merupakan tiga hari setelah Yesus Kristus meninggal di kayu salib. Artinya, hari kebangkitan Yesus adalah kehidupan kekal.
Kehidupan abadi tersebut diberikan kepada umat manusia. Perayaan Paskah digelar setiap bulan April dan dilakukan sejak hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama atau sesudah titik bulan semi.
Penebusan dosa dari Tuhan Yesus untuk umat kristiani dinilai tidak bisa digantikan oleh apa pun. Karena dalam perjuangannya mempertahankan umatnya sangatlah berat hingga merelakan dunianya. Kebangkitan Yesus memberikan pengharapan bagi kehidupan umat Kristiani sebagai berikut:
- Kita menjadi orang-orang yang beruntung dalam Kristus dan kehidupan karena terpilih menjadi anak-anak Tuhan dan menyiarkan ajaran-Nya
- Kepercayaan terhadap Yesus tidak menjadi sia-sia dan akan menjadikan kita lebih taat pada ajaran-ajaran-Nya
- Tidaklah binasa kita yang mengikuti jejak Yesus dan akan hidup abadi bersama-Nya
- Pemberitaan atau ayat-ayat dalam kitab Injil semuanya benar, tidak ada yang bohong
- Kita sebagai umat Kristiani telah terbebas dari siksaan maut dan dosa yang telah dilakukan karena Tuhan telah menebus dan membayar dosa-dosa umat-Nya
- Kebangkitan Yesus memberikan perubahan dalam hidup umat kristiani. Ia memberikan transformasi posisi kehidupan. Status, kemurnian hati, dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke arah lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat. Salah satunya dengan memperingati Paskah
- Penentuan Hari Perayaan Paskah
Banyak orang bertanya-tanya mengapa Paskah selalu berlangsung di hari Minggu? Nah, Setiap tahunnya, tanggal Hari Perayaan Paskah selalu berubah-ubah. Berbeda dengan Natal, Paskah tidak memiliki tanggal dan bulan tetap
Penentuan Hari Perayaan Paskah
Banyak orang bertanya-tanya mengapa Paskah selalu berlangsung di hari Minggu? Nah, Setiap tahunnya, tanggal Hari Perayaan Paskah selalu berubah-ubah. Berbeda dengan Natal, Paskah tidak memiliki tanggal dan bulan tetap.
Awalnya, gereja tidak mempermasalahkan tentang hal tersebut dan tetap merayakan Paskah yang diperingati setiap Minggu karena Minggu merupakan hari terjadinya kebangkitan Yesus. Akan tetapi, pada abad ke-2, gereja baru mengkhususkan hari Minggu tertentu sebagai hari Paskah setahun sekali.
Setelah itu, Paskah ditetapkan pada hari ke-14 bulan nisan atau bulan pertama dalam kalender Yahudi setelah pembuangan Babel bersamaan dengan bulan Maret dalam kalender Masehi tanpa mempersoalkan hari.
Namun, ada perubahan lagi pada tahun 325, dalam persidangan gereja di Nicea, Paskah ditetapkan jatuh pada Minggu pertama setelah bulan purnama yang jatuh pada 21 Maret atau setelahnya yaitu tanggal permulaan musim semi.
Jika bulan purnama jatuh pada Minggu, Paskah akan dirayakan pada Minggu berikutnya, dan akhirnya atas keputusan persidangan gereja itu, setiap tahunnya Paskah jatuh antara tanggal 22 Maret hingga 27 April.
Sejarah Paskah
Paskah berasal dari kata di Alkitab Ibrani yang pertama kali sering disebut dalam Keluaran. Dalam kalimat Inggris diterjemahkan dengan kata “Passover” yang artinya melewatkan.
Penggunaan kata “Paskah” disebutkan diambil dari kata negara Yahudi, yakni “Keni” yang pemaknaannya diperbarui lagi oleh Israel. Adapun Maknanya diartikan sebagai terbebasnya negara Yahudi dari perbudakan oleh Mesir.
Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yaitu dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Berikut penjelasannya:
Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, Paskah sering kali disebut dengan Passover atau Pesakh yang berasal dari bahasa Ibrani. Namun, sekarang berganti nama menjadi “Pascha”. Dengan juga mengadakan upacara korban domba paskah, ini merupakan suatu tugas dan perintah Tuhan agar dikenang oleh Musa san bani-bani orang Israel (Keluaran 12: 14-17).
Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Lama:
- Masa lalu, umat Kristiani merayakan Paskah hanya dalam berbentuk sebagai lambang saja
- Yang tertulis dalam alkitab pada pasal Kolose 2:17 juga pada Ibrani 10:1. Hari raya pada masa perjanjian lama adalah bayangan dari apa yang akan datang, dan wujud serta dalamnya hanya ada pada Yesus sendiri
- Di dalam Pernjanjian lama di dalam alkitab, paskah sering disebut dengan nama Passover atau juga sering dibilang dengan kata lain yaitu Pesakh yang berasal dari kata Ibrani
- Pascha dalam negara Yunani adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, dimana pada saat itu diadakan upacara “roti tidak beragi” dan persembahan bagi anak-anak sulung
Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru
Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebenarnya berjalan beriringan. Keduanya memiliki alur yang sama. Namun, dalam Perjanjian Baru, Paskah lebih ditujukan untuk menonjolkan cinta kasih, anugerah, dan kuasa yang diberikan Allah kepada kita, umat Kristiani.
Untuk menghindari umat-Nya dari kutukan dan maut, Yesus membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa dan memberikannya kepastian mengenai keabadian pada akhir zaman.
Kebangkitan yang telah terbukti di akhir zaman yaitu dengan adanya peristiwa kebangkitan Yesus yang mengalami banyak penderitaan. Adapun peristiwa yang dimaksud adalah penyaliban diri Yesus pada kayu salib. Tentu hal ini menjadi pembuktian bahwa kebangkitan Tuhan Yesus abadi dalam hidup-Nya.
Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Baru:
- Peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan saja mempunyai makna keluaran yang sama dengan Paskah Yahudi
- Upacara perjamuan makan “Roti tidak Beragi” yang diadakan pada hari Jumat malam kemudian menjadi peringatan “Upacara Perjamuan Malam” yang dilakukan oleh Yesus dan rasulnya
- Upacara perjamuan itu kemudian dijadikan peringatan “jumat agung” dalam kalender Kristen. Sekalipun begitu, upacara makan roti perjamuan juga dirayakan setiap umat bertemu dalam persekutuan
- Upacara makan roti perjamuan itu menyiapkan penebusan Yesus, dimana Ia menjadi “Dombah Paskah” disalibkan (Yohanes 20:1,19,26, Kisah Para Rasul 20:1, Korintus 16:20, Wahyu 1:10)
- Perayaan mingguan mengenang kebangkitan Yesus inilah yang membuktikan dengan jelas bahwa peristiwa kebangkitan Yesus terjadi dalam sejarah, dalam ruang dan waktu, sebab dalam perayaan “Sabat” yang begitu ketat diikuti oleh umat Yahudi dalam praktik umat Kristiani (terutama Yahudi Kristen) telah bergeser menjadi “Hari Tuhan” yaitu kenangan akan hari kebangkitan.
Sejalan dengan makna Paskah di Perjanjian Lama, Paskah juga mempunyai peran penting dalam Perjanjian Baru. Perjanjian Baru menunjukkan cinta kasih, anugerah, dan kuasa yang diberikan oleh Allah kita.
Meluputkan yang umatnya merupakan milik-Nya dari asalnya kutukan dan maut, dengan membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa, dan juga serta memberikan kepastian yang jelas tentang kebangkitan kekal pada ahir zaman.
Kebangkitan di akhir zaman yang telah dibuktikan pada saat peristiwa kebangkitan Yesus dengan mengalami banyak penderitaan dan adanya peristiwa yang dialami oleh Tuhan Yesus adalah peristiwa penyaliban dirinya. Ini dibuktikan pada kebangkitan Tuhan Yesus yang abadi dan kekal hidupnya.
Ibadah di peringatan Paskah
Dalam memperingati penyaliban Yesus Kristus ini, perayaan Paskah memiliki beberapa rangkaian ibadah. Berikut ibadah-ibadah ketika Hari Paskah:
Minggu Palma
Hari Minggu Palma juga biasa dikenal dengan Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan merupakan hari peringatan dalam liturgi Gereja Kristen, terutama Gereja Katolik Roma. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu sebelum Paskah.
Perayaan ini merujuk pada peristiwa yang dicatat pada empat ayat di Injil, yakni Markus 11:1-11, Lukas 19: 28-44, Matius 11: 1-11, dan Yohanes 12: 12-19. Perayaan ini dikenang sebagai peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh banyak orang. Yesus masuk ke Kota Yerusalem merupakan hal istimewa karena Ia masuk ke kota suci sebelum disiksa, mati, dan bangkit dari kematian.
Minggu Palma disimbolkan dengan daun palem yang memiliki arti kemenangan. Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan Martir atas kematian. Martir sering kali digambarkan dengan daun palem di antara tempat atau tambahan instrumen dari kesyahidan.
Kristus sendiri sering menunjukkan keterhubungan antara daun palem dengan simbol kemenangan atas dosa dan kematian. Lebih jelas, kamu dapat membaca Yohanes 12:12-13 mengenai asosiasi antara daun palem dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem.
Nah Pada Minggu Palma ini, tidak hanya mengenang kejayaan Yesus memasuki kota suci Yerusalem, tetapi juga mengenang kesengsaraan Yesus. Oleh sebab itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Umumnya, ibadah dilakukan dengan prosesi daun palem (melambai-lambaikan daun palem).
Kemudian, dilanjutkan dengan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil. Kisah-kisah tersebut juga akan dibacakan ulang pada liturgi Jumat Agung dengan pemaknaan berbeda.
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma bertujuan agar umat paham dengan kemuliaaan Yesus tidak hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem. Namun, juga pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib.
Jalan Salib
Jalan Salib atau yang dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan merupakan penggambaran masa-masa terakhir (atau penderitaan) Yesus dan devosi yang memperingati penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan oleh gereja dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi.
Kemudian, tradisi tersebut menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan. Devosi dilakukan kapan pun, tetapi pada umumnya dilakukan di masa-masa pra-Paskah terutama pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa pra-Paskah.
Adapun tradisi Jalan Salib terdiri dari 14 perhentian atau stasi jalan salib sebagai berikut:
- Yesus dijatuhi hukuman mati
- Yesus memanggul salib
- Yesus jatuh untuk pertama kalinya
- Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
- Yesus ditolong oleh Simon dari Kirine
- Wajah Yesus diusap oleh Veronika
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus ditanggalkan
- Yesus disalibkan
- Yesus wafat di kayu salib
- Yesus diturunkan dari salib
- Yesus dimakamkan
- Adoramus Te akan dibacakan atau dinyanyikan di antara masing-masing perhentian. Tidak jarang kebangkitan
- Yesus dimasukkan sebagai stasi/perhentian ke-15 meskipun tidak termasuk dalam bagian jalan salib.
Kamis Putih
Kamis Putih biasa disebut juga dengan Kamis Suci merupakan hari Kamis sebelum Paskah yang jatuh pada Hari Raya Pekan Suci umat Kristiani memiliki tradisi Perjamuan Malam Terakhir yang dipimpin oleh Yesus. Kamis Putih menjadi hari pertama dalam rangkaian perayaan Paskah. Kegiatannya dimulai pukul 6 sore dan berlangsung selama 7 hari.
Ritual Perjamuan Malam dilakukan setiap misa atau kebaktian yang diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa malam ini, pastur akan mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki pada muridnya dalam perjamuan terakhir. Pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
Jumat Agung
Jumat Agung diperingati ketika hari Jumat sebelum Minggu Paskah. Jumat Agung dilakukan untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus dan wafat-Nya di Golgota. Hari kematian tidak dicatat dengan gamblang di Alkitab. Beberapa memperkirakannya di hari Rabu dan sebagian besar memperingatinya di hari Jumat.
Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus mengatakan bahwa peristiwa penyaliban Yesus tidak diketahui dengan pasti, tetapi sangat dimungkinkan terjadinya pada hari Jumat.
Pada akhir-akhir ini, kematian Yesus diperkirakan terjadi pada 33 Masehi. Perkiraan tersebut berdasarkan hasil analisis dua kelompok ilmuwan. Isaac Newton juga turut memperkirakan waktu kematian Yesusu. Caranya dengan menghitung selisih antara kalender Yahudi dan Kalender Julian serta besarnya bulan sabit. Hasilnya ditemukan bahwa perkiraan kematian Yesus terjadi pada 34 Masehi.
Hari Pentakosa
Hari Pentakosa disebut juga dengan Minggu Putih yaitu hari raya umat Kristiani yang ditujukan untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem. Peristiwa tersebut terjadi pada 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.
Pencurahan Roh Kudus dilakukan sesuai dengan apa yang dijanjikan Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mentobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut. Peristiwa tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya gereja.
Hikmah memperingati Paskah
Perayaan Paskah mengantarkan umat Kristiani pada kebaikan-kebaikan. Berikut himkah atau manfaat memperingati Paskah.
1. Keluar dari gelap menuju terang
Manusia sering kali terpengaruh dengan dunia yang sifatnya gelap atau buruk serta tidak memiliki pengharapan dalam hidupnya. Yesus memberikan sesuatu dengan pengharapan yang baru. Pengharapan itu diberikan kepada masing-masing orang yang percaya bahwa Yesus telah bangkit.
Harapannya, orang-orang yang berada pada jalan yang buruk ketika ikut memperingati Paskah akan mengikuti dan mempercayai Yesus sebagai Juru Selamat ke surga.
2. Bangkit dari kehidupan lama dan mulai kehidupan baru
Manusia tentu tidak luput dari dosa yang dilahirkan dari sebuah masalah yang mereka alami. Namun, setelah Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Dia ingin mengajarkan pada umat manusia untuk mengubah perbuatan yang buruk menjadi lebih baik.
Kehidupan lampau yang hitam, kelam, dan penuh dosa hendaknya dibuang. Kesadaran harus dipupuk sehingga dapat bangkit untuk memulai kehidupan baru sesuai dengan ajaran Tuhan.
3. Batu penghalang sudah disingkirkan
Batu penghalang yang dibuat oleh iblis telah disingkirkan oleh Yesus sehingga akan memberikan keringanan langkah menuju surga. Kita bisa melangkah ke tempat Tuhan Allah dan menjadi murid teladan untuk Tuhan serta mentaati perintah ajaran Allah. (*)