Richard Sualang Apresiasi Vaksinasi yang Digelar Pemuda Katolik Manado

Richard Sualang (tengah) didampingi Ketua Pemuda Katolik Manado, Ferley Kaparang (kiri) dan Pembina Pemuda Katolik Manado (kanan), Venny Nangka menuju lokasi vaksinasi. (Ist)

KOMUNIKASULUT.COM – Wakil Walikota Manado, Richard Sualang berterima kasih atas partisipasi dan kontribusi masyarakat yang sampai saat ini terus mendukung Program Vaksin Hebat.

Apalagi antusiasme warga untuk divaksinasi sering membludak di beberapa lokasi. Ini seperti yang terjadi di Gereja Katedral “Hati Tersuci Maria” Manado, Jumat (9/7/2021).

Pemuda Katolik Manado selaku pihak penyelenggara pun mendapat apresiasi langsung dari Wawali. Pasalnya, Richard sempat datang mengawal proses vaksinasi di lokasi tersebut.

“Terima kasih kepada kawan-kawan Pemuda Katolik Manado yang sudah memfasilitasi kegiatan ini,” ucap mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado itu.

Richard juga bersyukur karena denominasi gereja di Manado sangat mensupport vaksinasi ini. Terlebih khusus yang dilakukan umat Katolik pada kegiatan tersebut.

“Tentu kami dari Pemerintah Kota Manado juga mengapresiasi kepada umat Katolik, yang sudah datang untuk melakukan vaksinasi di tempat ini,” lugas Wawali.

Kehadiran Richard di lokasi tidak sekedar memantau jalannya vaksinasi. Tapi juga memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi pihak pelaksana dan tim medis. Sehingga, kegiatan dapat terkendali dan berakhir dengan sukses.

Diketahui, Program Vaksin Hebat Manado telah mengakomodir 243.091 warga untuk dosis pertama, dan 73.216 warga yang sudah selesai dosis kedua. Ini berdasaran data Satuan Tugas Covid-19 Sulawesi Utara.

Pemuda Katolik Manado turut berkontribusi dalam akumulai tersebut. Mereka berhasil memvaksinasi 295 warga dalam kegiatan yang bekerja sama dengan Puskesmas Wenang dan Tim Andrei Richard Satu (ARS) Manado.

Warga yang sudah divaksin terdiri dari masyarakat umum (112 orang), pelajar/remaja usia 12-17 tahun (78 orang), kaum lanjut usia (76 orang), masyarakat rentan (9 orang), pegawai pemerintah (6 orang), pelayan publik (4 orang), pekerja media (3 orang), pendidik (2 orang), tenaga kesehatan (2 orang), BUMN (1 orang), TNI (1 orang), dan tokoh agama (1 orang).

Peliput: Rezky Kumaat

Pos terkait