SMK Kristen 2 Tomohon Hadirkan Asesor Profesional di USK Asisten Keperawatan

ujian-praktek
Sesi ujian praktek.

KOMUNIKASULUT.COM – SMK Kristen 2 Tomohon menggelar Ujian Sertifikasi Kompetensi (USK) Kompetensi Keahlian bagi siswa-siswi Jurusan Asisten Keperawatan.

Berlangsung selama lima hari, Senin (19/4/2021) hingga Jumat (23/4/2021), USK ini menghadirkan Asesor Nasional yang berpengalaman dalam bidang keperawatan.

Diketahui, Sekolah yang sudah terakreditasi A ini, sementara melakukan USK kepada 250 peserta dari siswa-siswi kelas 12 Jurusan Asisten Keperawatan.

Terpantau, di hari pertama pelaksanaan USK Senin (19/4/2021), para peserta sangat antusias dalam mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi ini.

Menurut salah satu asesor sekaligus Ketua Komite Teknis Pelaksanaan USK Joksan Wuragana, S.Kep, M.M.Kes menjelaskan, ujian sertifikasi kompetensi di SMK Kristen 2 Tomohon itu diawali dengan ujian tertulis.

“Kemudian peserta (asesi) yang lulus akan lanjut dengan ujian praktek profesi,” ucap asesor dari Lembaga Sertifikasi Profsei (LSP) itu.

Wuragana sangat mengapresiasi kesiapan dari pihak sekolah untuk menyiapkan USK ini. “Melihat kesiapan laboratorium di sekolah ini sangat baik dan sangat lengkap, kemudian para peserta ujian bisa melaksanakan sesuai dengan kompetensi yang ada,” tambah Warugana.

Menurutnya, para peserta diuji dengan 18 kompetensi dasar untuk asisten tenaga kesehatan. Jadi 18 kompetensi itu harus diselesaikan dengan waktu 1 sampai 2 jam.

“Itu wajib dilaksanakan, selama pelaksanaan hari ini pertama para peserta di SMK 2 Tomohon rata-rata mampu melaksanakan uji praktek ini kurang dari satu jam saja,” tuturnya.

Wuraga juga menjelaskan, sebagai asesor mereka hanya menilai sesuai standar kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP)  dari pusat.

“Jadi kalau lulus dalam kegiatan ujian ini, mereka akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP langsung dari pusat. Dan sertifikat itu berlogo Garuda Mas, memiliki 2 bahasa dan diakui oleh 14 negara.” jelasnya.

Jadi penilaian dalam ujian ini bukan lulus atau tidak lulus. “Tapi penilaian para peserta ini adalah kompeten atau tidak kompeten,” imbuhnya.

Menurutnya lulusan SMK itu siap kerja dan uji kompetensi seperti ini sangat penting. “Karena faktor yang utama itu adalah sertifikat, ijasah nomor dua. Sertifikat kompetensi adalah nilai utama dalam mencari pekerjaaan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK S Kristen 2 Tomohon Novrie Sumampouw mengharapkan sertifikasi kompetensi yang siswa-siswi dapatkan benar menjadi pemicu dan rekomendasi kualifikasi lulusan untuk dapat Bekerja, Melanjutkan ataupun berwirausaha (BMW). “Serta mampu mengemban amanat lulusan dalam menjaga almamater dan Jati diri sebagai lulusan yg memiliki kompetensi yang komprehensif berbasis Industri,” ucap Novrie.

Dalam kegiatan Uji Kompetensi ini,  hadir juga asesor dari Solo, Ns. Antonius barahama, S.Kep yang juga utusan dari Lembaga Sertifikasi Profsei (LSP).

Diketahui, kegiatan Uji Kompetensi Keahlian ini tetap mengedepankan protokol tetap kesehatan covid-19 secara ketat dengan merujuk pada Standar Opresional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Praktik Siswa dengan 20 prosedur Protokol covid-19.

Peliput: Yaya Piri