Tiga Organisasi Peduli Lingkungan Sukses Gelar Lomba Bersih-bersih Sungai

komunikasulut.com – KMPA (Kelompok Muda Pecinta Alam) Tansa Sulut bersama KSR (Korps Sukarela) PMI UPT Politeknik Negeri Manado (Polimdo), serta BPKel Oi Setengah Dewa Manado sukses menggelar Lomba Bersih-Bersih Sungai pada Sabtu (21/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung di lingkungan IV dan V, Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

Kegiatan ini melibatkan empat organisasi, termasuk perwakilan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Kelompok Pecinta Alam (KPA), serta empat tim dari masyarakat Kelurahan Mahawu. Total ada sembilan tim yang berpartisipasi dengan jumlah peserta sebanyak 45 orang.

Sekretaris KMPA Tansa, Kristi Katiandagho, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan sungai, tapi juga sebagai bentuk edukasi lingkungan kepada masyarakat sekitar.

“Dari kegiatan ini, kami berhasil mengangkat sekitar 45 karung sampah dengan total berat mencapai 750 kilogram. Tapi itu pun belum semuanya. Jika masyarakat di Mahawu tidak sadar bahwa membuang sampah ke sungai bisa memicu banjir, maka persoalan ini akan terus berulang,” jelas Kristi.

Ia menambahkan, sebagian besar sampah yang dikumpulkan berupa plastik, bekas pakaian, dan limbah rumah tangga.

“Masyarakat belum menyadari bahwa sampah yang mereka buang akan kembali membahayakan mereka sendiri, baik dalam bentuk bencana banjir maupun ancaman penyakit,” lanjutnya.

Kritsi juga menyoroti bahaya microplastik yang terbentuk dari limbah plastik yang terbawa ke laut.

“Plastik yang mengalir ke laut akan terurai menjadi microplastik. Ini akan dikonsumsi oleh ikan, dan pada akhirnya dikonsumsi juga oleh manusia. Tanpa sadar, kesehatan kita ikut terancam,” ungkap mahasiswi akhir Jurusan Teknik Sipil Polimdo itu.

Tak hanya itu, ia juga mengangkat isu lain yang cukup serius di Kelurahan Mahawu, yaitu limbah dari septic tank rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai.

“Jika persoalan ini tidak ditangani secara serius oleh pemerintah, dampaknya bisa sangat luas mulai dari penyebaran penyakit, bau tidak sedap, hingga kerusakan ekosistem sungai,” tambahnya.

Kegiatan bersih-bersih ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup sekaligus ulang tahun ke-23 KMPA Tansa.

“Kami sengaja melibatkan anak-anak dari lingkungan sekitar. Harapannya, mereka bisa mulai sadar sejak dini tentang pentingnya menjaga sungai, lalu menularkannya ke keluarga dan masyarakat di sekitarnya,” tutur Kristi.

Perempuan berdarah Sangihe itu pun berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Mahawu agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama di wilayah yang kerap terdampak banjir saat musim hujan tiba.

Sebagai penutup, ia menyebut suksesnya penyelenggaraan kegiatan perlombaan bersih – bersih Sungai ini tidak lepas dari peran banyak pihak, baik itu peserta, penyelenggara di dalamnya KMPA Tansa, KSR Polimdo, dan BPKel Oi Setengah Dewa. Pihak kelurahan dan DLH Kota Manado. Dan Penyelenggara sendiri telah dibantu oleh BPKel Oi Intermezo dan Oi Hidup Manado dari segi menyiapkan konsumsi.

Sementara itu, Lisa Borang, perwakilan dari Review Woman, menyampaikan bahwa lomba bersih-bersih sungai yang digelar merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, menjaga kebersihan sungai adalah tanggung jawab semua orang agar tidak menimbulkan bau tak sedap dan dampak buruk lainnya.

“Ini cara kami menunjukkan bahwa setiap individu punya peran dalam menjaga kebersihan sungai. Kalau sungai dibiarkan kotor, bukan hanya merusak pemandangan, tapi juga menimbulkan bau yang mengganggu,” ujar Lisa.

Anggota Mapala Aesthetica dari Universitas Negeri Manado (Unima) ini pun berharap kegiatan seperti ini bisa menggugah kesadaran masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai.

“Saya berharap aksi bersih-bersih kemarin bisa menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Apalagi banyak anak-anak kecil dan lansia yang tinggal di sekitar sungai. Jika sungai dipenuhi sampah dan kotoran, tentu bisa membawa dampak negatif, baik dari sisi kesehatan maupun lingkungan. Jadi, penting sekali bagi masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga kebersihan sungai,” pungkasnya. (*)