komunikasulut.com – Hujan deras disertai angin kencang tak hanya berakibat banjir, namun bencana tanah longsor dan pohon tumbang juga menjadi momok menakutkan.
Terbaru, hujan disertai angin kencang pada Selasa (14/2/2023), mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di banyak tempat.
Sebagai wakil rakyat di DPRD Sulut Yongkie Limen memberikan perhatian atas hal tersebut. Namun, legislator Golkar dapil Kota Manado ini menyayangkan mis-koordinasi antar instansi menangani bencana yang terkesan kurang serius.
Yongkie Limen mengaku sempat dibuat bingung oleh dinas terkait saat dia hendak meminta bantuan penanganan longsor di salah-satu wilayah di Kota Manado.
“Saya telepon Dinas PU, katanya itu tanggung jawab Dinas Perkim. Sementara Perkim mengatakan yang punya alat untuk membersihkan longsor itu PU,” ujar Limen kepada wartawan di DPRD Sulut, Selasa (14/2/2023).
Menurut dia, longsor yang terjadi di daerahnya itu cukup besar sehingga memerlukan alat berat untuk melakukan pembersihan, namun saat dirinya menghubungi dinas terkait, malah saling melemparkan tanggung jawab dan membuatnya bingung.
“Saya bilang, somo telepon pa Tuhan jo ini,” ujar Yongkie Limen dengan dialek khas Manado sambil tersenyum, mengutip BMCom.
Meskipun demikian, Dinas PU akhirnya memberikan bantuan alat setelah Komisi 3 DPRD Sulut meminta secara resmi melalui RDP. “Ini adalah kepentingan masyarakat, dan dinas terkait sudah menyetujui untuk bantuan alat berat melakukan pembersihan longsor dimaksud,” tukas Limen. (*)