Staf Khusus Walikota Manado Pasang Badan Kawal Program AARS

Foto bersama seluruh staf khusus dan Wakil Walikota Manado usai pelantikan. (Foto Komunika Sulut)

KOMUNIKASULUT.COM – Pemerintahan Andrei Angouw dan Richard Sualang sudah memasuki bulan kedelapan sejak dilantik 10 Mei 2021. Sejumlah pencapaian strategis pun telah berhasil diraih di tengah masyarakat.

Ini tidak lepas dari kerja-kerja kolektif antara Pemerintah Kota Manado dengan semua elemen masyarakat, termasuk para Staf Khusus Walikota Manado. Sejak dikukuhkan 8 Oktober 2021, mereka turut pasang badan dalam mengawal eksekusi program AARS di segala sektor pembangunan yang sesuai bidang kerjanya.

Kontribusi itu yang akan terus mereka berikan untuk Walikota dan Wakil Walikota Manado, terlebih khusus untuk masyarakat Kota Tinutuan. Ini sebagaimana yang dipaparkan dalam podcast Tribun Baklak, Rabu (19/1/2022).

Disitu Staf Khusus Bidang Pengkajian Pengawasan dan Pembangunan Daerah, Astrid Kumentas dan Staf Khusus Bidang Pengembangan Mental dan Spiritual, Rustam Hasan mendapat kesempatan mewakili Pemkot Manado untuk menguraikan kebijakan-kebijakan AARS selama delapan bulan belakangan.

“Untuk pembangunan tahun ini sudah tertata dan sudah dianggarkan. Karena sejak masa Pilkada, AARS sudah berprinsip bahwa pembangunan Manado bisa maju saat infrastruktur kota dapat tertata. Untuk hasilnya sendiri sebenarnya sudah bisa dilihat secara kasat mata dalam jangka waktu delapan bulan berjalan ini. Masyarakat sudah bisa menilai sendiri,” buka Astrid.

“Apapun yang menjadi fasilitas untuk masyarakat, itu benar-benar menjadi perhatian AARS. Ini sesuai visi dan misi besar mereka untuk menciptakan Manado maju dan sejahtera. Maju yang berarti infrastrukturnya tertata, dan sejahtera yang berarti kualitas taraf hidup masyarakat itu benar-benar terjamin,” tambahnya.

Selang tiga bulan dilantik, para staf khusus berupaya menyatukan frekuensi dengan sudut pandang AARS dalam membangun Manado. Sehingga, asas sinergitas yang menjadi salah satu slogan keduanya dapat membantu proses dan hasil pembangunan itu sendiri.

“Prinsip pemerintahan AARS adalah menjalankan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu. Asalkan melakukan itu dengan sungguh-sungguh, tentu hasil maksimal akan berhasil diperoleh,” jelas Astrid.

“Itu salah satu prinsip kerja yang kami contohi dari AARS. Tidak usah berpikir terlalu muluk-muluk. Kerjakan dulu hal yang sederhana. Hasilnya nanti masyarakat yang menilai sendiri,” rangkumnya.

Berdasarkan materi yang disampaikan para staf khusus dalam podcast, terdapat beberapa program prioritas AARS yang sedang digodok dan dikawal penerapannya di masyarakat. Di antaranya adalah pembangunan dan penataan infrastruktur; peningkatan kualitas taraf hidup masyarakat dan minimalisir banjir.

Selanjutnya adalah penanganan serapan air; pengembalian fungsi drainase dari bangunan ilegal yang menutupi daerah aliran sungai; mengelola ijin membangun bangunan; penanganan masalah sampah; penyaluran dana duka dan perkuburan gratis; penyaluran insentif rohaniawan; pemutakhiran data masyarakat dan digitalitasi data.

Selain itu, mereka juga berupaya  menggerakkan perekonomian Manado melalui iven pariwisata; mempersiapkan kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara di tengah pandemi; mencapai target vaksinasi; mempersiapkan pasar wisata dan moderen; persiapan memasuki era revolusi 5.0 dan metaverse; menjaga dan meningkatkan nilai-nilai toleransi di Manado; menggalakan one stop service di mall pelayanan publik yang segera dibangun; lalu penataan taman dan ruang terbuka hijau.

Di bulan-bulan pertama masa kerja para staf khusus, mereka turut dilibatkan dalam rapat-rapat perancangan pembangunan daerah. Baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Dengan demikian, selaku perpanjangan tangan AARS, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dengan program-program tersebut.

Kinerja para staf khusus juga selalu dituangkan dalam laporan kinerja setiap bulan. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas jabatan yang diemban. Sehingga semua aktivitas mereka bisa transparan dan akuntabel. (Red)