Staf Khusus Walikota Manado Uraikan Program AARS Selama Delapan Bulan

Rustam Hasan dan Astrid Kumentas ketika memaparkan program AARS di salah satu sesi diskusi media. (Foto Istimewa)

KOMUNIKASULUT.COM – Dua Staf Khusus (Stafsus) Pemerintah Kota (Pemkot) Manado angkat bicara soal kinerja dan kepemimpinan Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang (AARS). Hal itu disampaikan mereka dalam Tribun Baklak dengan topik mengurai kebijakan Wali Kota Manado, Rabu (19/1/2022).

Kedua Stafsus tersebut adalah Astrid Kumentas Bidang Pengkajian Pengawasan dan Pembangunan Daerah dan Rustam Hasan Stafsus Bidang Pembangunan Mental dan Spiritual. Astrid mengungkap, tahun ini pembangunan infrastruktur sudah tertata dan dianggarkan di Kota Manado. “Kurang lebih 8 bulan berjalan sudah banyak perubahan yang dilakukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat ini,” ucapnya.

Menurutnya, perubahan yang bisa dilihat masyarakat yaitu perbaikan daerah rawan banjir dan jalan-jalan yang rusak di Manado. “Tapi masih ada yang di prioritaskan, namun semua jalan pastinya akan diperbaiki, karena fasilitas masyarakat menjadi perhatian Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat ini,” tambahnya.

Dikatakannya, masyarakat bisa melihat masalah banjir di kota Manado saat ini mulai tertata, jadi masyarakat jangan takut kalau bicara banjir. Selain itu disampaikannya penataan drainase terua dilakukan Pemkot Manado. “Program-program Pemkot Manado hanya bisa berjalan karena adanya dukungan masyarakat, supaya kita tinggal senyaman mungkin,” ucapnyq lagi.

Dikatakannya, Kalau bicara sampah, Wali Kota sudah beberapa kali ke TPA Sumompo. Sampai saat ini masih bisa manampung sampai sampai 3 tahun sambil menunggu pembangunan di Ilo-ilo. “Di Sumompo sekarang tidak lagi berbauh seperti dulu, kalau 8 bulan yang lalu bisa sampai Singkil baunya,” pungkasnya.

Kemudian dari Rustam sampaikan, sekarang ini tidak ada lagi dana duka, karena sudah diganti dengan pekuburan gratis. Baginya, ada masyarakat yang bertanya kenapa dana duka dihilangkan. Ada juga yang bilang kalau orang punya uang, maupun tidak punya uang yang meninggal masakan akan mendapat sama. “Pemerintah sekarang melakukan hal yang adil, dengan sesuatu berbeda tapi suasana yang sama,” katanya.

Disampaikannya, pemerintahan sebelumya, kalau seorang pengusaha meninggal diserahkan langsung, tapi kalau masyarakat biasa yang meninggal berhari-hari baru diserahkan. Ia juga menjelaskan untuk dana lansia sekarang ini hanya diberikan kepada mereka yang berhak atau yang tidak mampu. Menurutnya, karena itu pemerintah sekarang ini mendata dengan baik semua masyarakat supaya jika ada bantuan bisa tepat sasaran.

“Jangan ada yang masih terima pensiun mendapatkan itu, tapi ada yang lain yang benar-benar membutuhkannya. Dengan adanya data dari masyarakat, setiap bantuan tidak salah di gunakan,” ungkapnya lagi.

Rustam juga mengangkat untuk insentif bagi rohaniawan yang saat ini dibedakan pemerintah untuk pemimpin umat yang berbeda. “AARS sangat menghormati para rohaniawan. Namun, pelayanan rohaniawan tidak bisa dinilai dengan uang,” pungkasnya. (Red)