komunikasulut.com – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Hengkie Supit menegaskan pihaknya terkait kesiapsiagaan bencana akan mengedepankan pembekalan pada unsur perempuan.
Hal ini disampaikannya pada sejumlah awak media, Kamis (27/4/2023) di Kantor Walikota Tomohon, jika konsentrasi pemberian pengetahuan berhadapan dengan bencana, akan dikonsentrasikan pada kaum perempuan, apalagi kota Tomohon memiliki indeks bencana kategori sedang, namun khusus gunung berapi beresiko tinggi.
“Terobosan CSWL untuk pembekalan kesiapsiagaan bencana terkonsentrasi pada perempuan, sebab masyarakat rentan terhadap bencana adalah perempuan yang mayoritas berada di rumah saat bencana terjadi. Kami akan menyiapkan terbentuknya wanita tanggap bencana bagi setiap kelurahan,” ungkap Supit.
Sementara untuk kegiatan kedaruratan, khusus pembiayaannya tidak tertata di BPBD, namun teralokasi pada dana Biaya Tidak Terduga (BTT) lewat Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Tomohon.
“Untuk penanganan mitigasi bencana, kami lebih terarah pada pohon tumbang, sarang tawon, ular berbisa, maupun hal – hal seperti longsor dan lainnya. Sebab itu, semua petugas terus dilatih menjadi lebih profesional,” jelas Supit.
Oleh: Anugerah Pandey