komunikasulut.com – Ada adegan bak film action yang mewarnai kericuhan demo penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI, di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara, Kamis (20/3/2025).
Dimana saat memasuki akhir unjuk rasa, salah satu demonstran “Sulut Bergerak” (nama aliansi, red) dan aparat terlihat saling adu ketangkasan di atas truk Polisi.
Massa yang seharusnya membubarkan diri setelah berdemonstrasi selama hampir empat jam, malah beberapa diantaranya terkesan mengejek dan menaiki truk Polisi di luar kantor.
Polisi yang bertugas mengamankan demo, sontak bereaksi untuk menurunkan demonstran. Inilah awal mula scene tersebut.
Tapi yang mengira keduanya saling adu jotos, itu salah besar. Keduanya terlihat menahan diri untuk tidak melepaskan pukulan ke satu sama lain.
Sehingga yang terjadi hanya saling dorong selama hampir satu menit, sampai beberapa Polisi lain menertibkan keduanya.
“Seru sih. Tapi saya pikir sudah pukul-pukulan, ternyata hanya saling dorong,” cetus Rio, salah satu warga yang menyaksikan langsung peristiwa itu.
“Tapi itu tetap berbahaya jika salah satunya jatuh ke jalan. Truknya cukup tinggi soalnya,” tandasnya.
Sebelum terjadi duel, para demonstran dan aparat juga sudah saling bergesekan di dalam Kantor DPRD Sulut. Ini menyebabkan banyak fasilitas kantor rusak, yang disebabkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Dengan jumlah hampir 50 orang, para demonstran diketahui merupakan gabungan mahasiswa dari beberapa Kampus di Manado. Mereka berlatar belakang sebagai aktivis di sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.
Sedangkan aparat yang berjumlah hampir 100 orang merupakan gabungan personil Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Mapanget, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado, dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulut.
Peliput: Rezky Kumaat